Lokasi Makam Imam Al Ghazali Ternyata Ada Dua Versi, Benarkah?
Ada dua versi lokasi makam Imam Al Ghazali.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lokasi makam ulama Imam Al Ghazali memiliki dua versi berbeda menurut catatan sejarah. Sebagian menganggap lokasi makamnya ada di Baghdad, Irak, tetapi anggapan ini diragukan oleh sebagian yang lain.
Versi lainnya menyebut makam Imam Abu Hamid Muhammad Al Ghazali itu ada di Tus. Tus sendiri adalah kota kuno yang terletak di wilayah Khurasan, Iran, dekat Mashhad.
Imam Al Ghazali adalah ulama yang lahir di Tus pada tahun 450 H. Dia hidup pada paruh kedua abad kelima Hijriah, yaitu bagian ketiga dari era Dinasti Abbasiyah, ketika khazanah keilmuan tumbuh pesat. Salah satu karyanya, yang terkenal bahkan di Indonesia, adalah Ihya Ulumuddin.
Imam Al Ghazali meninggal dunia pada hari Senin 14 Jumadil Akhir tahun 505 H, bertepatan dengan 19 Desember 1111 M.
Laporan Al Jazeera pada tahun 2011 lalu yang dikutip Arabic Post, menyebutkan, penjaga makam Imam Al Ghazali di Irak, Sheikh Fadel Al Barzanji, menegaskan bahwa makam yang dijaganya itu adalah makam Imam Al Ghazali.
Makam ulama sufi sekaligus filsuf Muslim itu ada di tempat yang dijaganya, yakni di Baghdad Irak, bukan di Iran sebagaimana klaim orang-orang.
Al Barzanji kala itu mengungkapkan, di atas makam yang dijaganya itu, ada batu yang tertulis nama imam, tanggal lahir dan wafatnya. Dia pun menekankan, Imam Al Ghazali dimakamkan di Baghdad, bukan di tempat lain.
Al Barzanji mengatakan telah melakukan penelitian mendalam dan panjang pada buku-buku yang membuktikan fakta-fakta tersebut. Dia juga telah melakukan komunikasi dengan banyak sejarawan Arab untuk membuktikan bahwa Imam Al Ghazali dimakamkan di Baghdad Irak.
Puncak penelitiannya adalah ketika datang surat dari Persatuan Sejarawan Arab pada 12 Juli 1999, yang mengonfirmasi penelitian yang telah dilakukannya. Namun pada saat yang sama, Al Barzanji juga mengeluh karena makam yang terletak di dekat Al-Rusafa di Baghdad itu terbengkalai dan tidak diperhatikan. Ia pun saat itu meminta pemerintah dan organisasi Islam untuk memperhatikannya.
Al-Barzanji mengatakan, Imam Al Ghazali adalah ensiklopedia ilmiah, karena mendalami multidisiplin ilmu. Seperti ilmu ekonomi, sosial, agama dan filsafat serta teologi. Al Ghazali memiliki banyak buku yang diterjemahkan ke dalam 12 bahasa. Banyak dari bukunya saat ini yang diajarkan di universitas Amerika dan Eropa.
Di sisi lain, Profesor Sejarah Universitas Baghdad, Hamid Majeed Haddo, membantah pernyataan bahwa Al-Ghazali dimakamkan di Baghdad. Dia mengatakan, Imam Al Ghazali dimakamkan di desa Ghazal di wilayah Tus, yang terletak di Khurasan, Iran.
Heddo menyampaikan, pendapat yang menyebut makam Al Ghazali ada di Baghdad hanyalah ilusi yang tersebar di kalangan masyarakat Irak. Dia menyatakan, orang yang dimakamkan di Baghdad Irak adalah seorang sufi dengan di-laqob-kan dengan Al Ghazali. Laqob, dalam khazanah bahasa Arab, gampangnya adalah julukan buat seseorang.
Menurut Heddo, orang dengan laqob Al Ghazali tersebut adalah penulis kitab 'Kasyf al-Suda wa Ghasl al-Raam', yang datang ke Baghdad tiga abad lalu. Beberapa waktu setelah wafat, datang seseorang yang menyebut bahwa ini adalah makam Al Ghazali. Padahal ini hanyalah sesuatu yang membuat banyak orang terperangkap dalam ilusi besar.