Jadi Wilayah Penyangga, Mentan Pastikan Sektor Pertanian Banten Aman Antisipasi El Nino

Mentan siapkan sejumlah langkah amankan kebutuhan pangan nasional.

Dok. Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Banten, Selasa (18/7/2023).
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Banten, Selasa (18/7/2023). Di sana, Mentan melakukan rapat koordinasi bersama jajaran pemerintah Provinsi Banten membahas antisipasi dampak fenomena El Nino.

Baca Juga


Menurut Mentan, Banten merupakan salah satu wilayah penyangga produk pertanian untuk kebutuhan Jakarta. Oleh karena itu, sektor pertanian harus dipastikan aman dan terus berproduksi terlebih dibawah ancaman perubahan iklim ekstrem El Nino.

"Selama tiga tahun pandemi Covid, Banten menunjukkan tren pertumbuhan ekonomi yang positif. Produksi padi juga terus meningkat. Bersama Sumsel, Kalsel dan propinsi lainnya," kata Mentan di Pendopo Gubernur Kantor Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Selasa.

Pengalaman menghadapi Covid menurut Mentan bisa dijadikan bekal mengatasi kemarau panjang yang sedang dihadapi. Sejumlah langkah sudah disiapkan pihaknya untuk mengamankan kebutuhan pangan nasional.

"Sektor pertanian tumbuh 16,2 persen Bapak. Bahkan nilai ekspor kita tahun 2022 mencapai meningkat jadi 658 tiliun, naik 6,79 persen dibandingkan tahun 2021 Bapak. Oleh karena itu, capaian tersebut harus kita pertahankan dan kita tingkatkan," ujarnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Banten, Selasa (18/7/2023). - (Dok. Kementan)

Sebagai informasi, ada sembilan strategi Kementan dalam rangka menghadapi Elnino, yaitu mengidentifikasi dan memetakan lokasi terdampak kekeringan, melakukan percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan, peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam, peningkatan ketersediaan air dengan membangun atau memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier serta pompanisasi.

Selanjutnya, penyediaan benih tahan kekeringan dan organisme pengganggu tanaman (OPT), melakukam Program 1.000 hektare adaptasi dan mitigasi dampak El Nino, mengembangkann pupuk organik terpusat dan mandiri, dukungan pembiayaan KUR dan asuransi pertanian serta penyiapan lumbung pangan. Sementara itu, Pj Gubernur Banten, Al Muktabar mengungkapkan bahwa Provinsi Banten berkomitmen mengembangkan sektor pertanian sebagai sektor unggulan terlebih inrsatruktur berupa jalan tol baru Serang-Panimbang sudah difungsikan.

"Sektor agro di Banten ke depan akan terus dikembangkan apalagi sekarang akses jalur selatan Banten semakin mudah dengan adanya pembangunan infrastruktur jalan tol, Serang-Panimbang," ungkap Al Muktabar.

Menurut Al Muktabar, Pemprov Banten sedang mengupayakan lahan-lahan yang terlantar atau HGU habis untuk dikembalikan ke negara dan jika memungkinkan nanti dikembalikan dan pengoptimalannya bagi masyarakat untuk mendukung sektor pertanian.

"Selain itu, sawah-sawah yang dilindungi juga sudah kami tetapkan. Tata ruang yang berpihak pada sektor agro juga sudah ditepakan untuk 2023 sampai 2043 Pak Menteri," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler