Jelang El Nino Mentan Tanam Padi dan Pastikan Ketersediaan Beras Aman

SYL mengatakan ancaman el nino adalah ancaman serius yang harus disikapi secara sigap

Kementan
Mentan Syahrul Yasin Limpo saat penanaman padi di lahan Poktan Jaliti, Kampung Cigunung, Desa Cimanuk, Pandeglang, Banten, Selasa (18/7/2023).
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memastikan ketersediaan beras dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem El Nino aman dan tercukupi. Sebagai gambaran, kata dia, saat ini ada kurang lebih 800 ribu hektare yang siap panen di sejumlah daerah sentra. Namun, SYL berharap para petani tetap berproduksi dan langsung melakukan penanaman setelah panen raya seusai digelar.

Baca Juga


"Dilihat dari neraca yan ada, bulan Agustus ini kita masih punya lahan kurang lebih 800 ribu hektare yang siap panen. Karena itu, kondisi ketersediaan pangan kita secara nasional cukup aman. Tapi, begitu selesai, saya minta segera tanam karena di bulan ini kita masih punya air," ujar SYL saat penanaman padi di lahan Poktan Jaliti, Kampung Cigunung, Desa Cimanuk, Pandeglang, Banten, Selasa (18/7/2023), seperti dalam siaran persnya.

SYL mengatakan, El Nino adalah ancaman serius yang harus disikapi secara sigap baik oleh pemerintah daerah, pusat maupun petani di seluruh Indonesia. Salah satunya menyiapkan pompa-pompa air, benih unggul, dan alat mesin pertanian lain yang dapat menjaga sisi produksi.

"Kita tidak boleh terlalu percaya diri karena ancaman El Nino atau kekeringan itu terjadi secara global. Maka itu harus diwarning karena berdasarkan data cuaca ekstrem ini akan terjadi pada puncaknya di bulan Agustus dan September mendatang," katanya.

Berikutnya, SYL berharap semua daerah mampu mengimplementasikan program tanam 1.000 hektare untuk memperkuat pasokan dan cadangan beras nasional. Untuk modal, SYL menyarankan agar segera mengambil Kredit Usaha Rakyat sebagai basis utama permodalan usaha.

"Para gubernur dan para bupati saya mengajak untuk mengakselerasikan penanaman 1.000 hektare di setiap daerah sehingga kita bisa memperkuat posisi pangan yang ada," ujarnya.

Mentan Syahrul Yasin Limpo saat penanaman padi di lahan Poktan Jaliti, Kampung Cigunung, Desa Cimanuk, Pandeglang, Banten, Selasa (18/7/2023). - (Kementan)

 

Bupati Pandeglang Irna Narulita menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan jajaran kementan terhadap sektor pangan di wilayahnya. Dia bersyukur karena selama ini Pandeglang mampu mempertahankan daerah lumbung pangan terbesar yang menyuplai hasil produksinya ke wilayah lain.

"Terima kasih kepada Bapak Menteri yang telah menyempatkan hadir menengok kita Masyarakat Banten Selatan yang ada di desa Cimanuk ini. Sebagai komitmen kami, Pandeglang siap melaksanakan arahan bapak menteri untuk terus meningkatkan produktivitas dan mempercepat tanam padi tahun ini," katanya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan penanaman sangat penting mengingat Pandeglang selama ini merupakan sentra padi terbesar di Banten dengan potensi panen pada bulan Agustus 2023 ini jumlahnya lebih dari 77 ribu hektare.

"Gerakan percepatan tanam seperti sekarang ini sangat tepat karena bisa menjadi antisipasi musim kering. Jadi dalam kurun waktu juli hingga september nanti kita bisa bertanam di lahan 8 sampai 13 ribu hektar tiap bulannya. Dan kita bisa menggunakan benih padi tahan kering yang hemat air, kemudian mengaktifkan asuransi padi, serta memperkuat modal petani melalui kredit KUR," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler