Salwan Momika Kembali Berulah, Kali Ini Injak Alquran di Luar Kedubes Irak

Kepolisian Swedia mengonfirmasi memberikan izin aksi Momika.

TT NEWS AGENCY/ EPA EFE/STEFAN JERREVANG
Salwan Momika membakar Alquran saat aksi di Stockholm, Swedia, 28 Juni 2023 lalu.
Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM – Penistaan terhadap Alquran kembali terjadi di Stockholm, Swedia. Polisi memberikan izin dan penjagaan terhadap aksi di dekat Kedubes Irak itu. Pelakunya sama, yaitu Salwan Momika, yang saat Idul Adha lalu membakar Alquran di masjid Stockholm. 

Baca Juga


Pada Rabu (19/7/2023), kantor berita Swedia, TT, melaporkan bahwa polisi mengizinkan aksi unjuk rasa pembakaran Alquran di depan Kedubes Irak di Stockholm yang akan berlangsung pada Kamis (20/7/2023). 

Aksi tetapi, berlangsung meski Irak mengingatkan Swedia, akan memutuskan hubungan diplomatik jika penistaan terhadap Alquran itu tetap berlangsung. Dua laki-laki melakukan protes anti-Islam di sebuah lapangan rumput, sekitar 100 meter dari Kedubes Irak di Stockholm. 

Media Swedia mengidentifikasi salah satunya adalah Salwan Momika. Ia warga Irak beragama Kristen yang kini tinggal di Swedia. Ia menginjak dan menendang Alquran. Ia memutuskan tidak membakarnya seperti yang dilakukan pada 28 Juni lalu. 

Momika juga menginjak dan menendang bendera Irak, juga foto ulama syiah Irak, Muqtada al-Sadra dan pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Sekitar 50 orang termasuk jurnalis dan orang yang menentang aksi Momika, menyaksikan demonstrasi itu.

Mereka menyaksikannya dari balik barikade polisi, di mana petugas berseragam bersiaga. Juru bicara kepolisian Stockholm, Mats Eriksson mengonfirmasi telah memberikan izin demonstrasi yang melibatkan dua orang di luar Kedubes Irak di Stockholm, Kamis. 

Namun ia tak dapat menyatakan apakah aksi itu direncanakan untuk membakar Alquran meski Momika sebelumnya mengumumkan melalui video yang diunggah di media sosial bahwa ia berencana kembali membakar Alquran seperti beberapa pekan sebelumnya. 

Sebelum aksi di Stockholm berlangsung, puluhan orang menaiki pagar kompleks Kedubes Swedia di Baghdad, Kamis dini hari. Tayangan video memperlihatkan mereka berusaha merusak pintu dan menyalakan api, membakarnya. Di bagian dalam kedubes, alarm berbunyi. 

Saat fajar menjelang....

Saat fajar menjelang, polisi dan petugas keamanan berkumpul di kedubes yang terbakar itu, bersamaan dengan upaya pemadam kebakaran menjinakkan api melalui tangga truk pemadam. Sejumlah demonstran masih di sana. 

Swedia menjamin hak berunjuk rasa dan dilindungi  konstitusi di sana. Hukum penistaan dihapuskan pada 1970-an. Secara umum, polisi akan memberikan izin dengan pertimbangan bahwa aksi dilakukan tanpa menimbulkan kekacauan besar atau berisiko pada keamanan public. 

Namun bagi Muslim, pembakaran dan perlakuan tak hormat  terhadap Alquran merupakan penistaan terhadap kitab sucinya itu. Di Afghanistan, Taliban menangguhkan semua aktivitas semua organisasi yang berasal dari Swedia. 

Pada Kamis, Pemerintah Irak  mengusir dubes Swedia dari Baghdad dan menarik kuasa usaha mereka dari Swedia. Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani mengingatkan Swedia bahwa Irak akan memutuskan hubungan diplomatik jika pembakaran Alquran kedua, setelah pada Idul Adha lalu terjadi di Swedia. 

‘’Pemerintah Irak telah menginformasikan kepada Pemerintah Swedia melalui saluran diplomatik, berulangnya pembakaran Alquran di Swedia akan merusak hubungan diplomatik,’’ demikian pernyataan Sudani, Kamis.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler