Erick Thohir Ungkap Direktur Teknik Baru PSSI Sudah Tandatangani Kontrak
Direktur teknik baru PSSI dikontrak percobaan selama empat bulan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan kandidat Direktur Teknik PSSI yang berdomisili di Jerman sudah meneken kontrak dengan PSSI untuk posisi tersebut. Nantinya, sosok yang disebut-sebut orang terkenal di dunia sepak bola dan berusia sekitar 60 tahunan yang juga mantan pemain sepak bola Jerman itu akan mendampingi pelatih timnas Indonesia U-17 Bima Sakti selama pemusatan latihan (TC) di Jerman.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Menteri BUMN itu mengatakan, kehadiran pelatih asal Jerman itu untuk memberikan pelajaran penting agar sepak bola Indonesia terus berkembang pesat.
"Kita kembali cari peningkatan teknik karena itu kita juga Alhamdulillah tadi malam sudah tanda tangan dengan salah satu kandidat yang sudah saya interview bersama Waketum beberapa kali," kata Erick saat meninjau seleksi di Persija Training Ground, Bojongsari, Sabtu (22/7/2023).
Namun, ia belum mau mengungkapkan sosok tersebut. Menurutnya waktunya belum tepat, karena masih ada beberapa hal yang perlu dirapikan. Erick mengatakan sosok Dirtek PSSI yang baru itu akan ke Indonesia pada Agustus.
"Pekan depan kita umumkan. Kita menunggu benar-benar semuanya baik baru akan kita umumkan. Nanti akan datang di bulan Agustus, lalu nanti selama di Jerman akan mendampingi full dan untuk timnas juga akan mendampingi, tetapi kriterianya bagus dan ini kita belajar juga, tidak ada ego-egoan siapa pelatih terbaik, kita semua harus belajar. Saya juga sebagai menteri juga masih belajar, jadi ini bagian dari kita terus meningkatkan kapabilitas kita," kata dia.
Erick menjelaskan, kesepakatan kontrak dengan calon Direktur Teknik PSSI akan berlangsung selama empat bulan untuk masa percobaan. Menurutnya itu diperlukan untuk melakukan penyesuaian terlebih dulu agar ditemukan kecocokan.
"Kita ingin sama-sama mencoba dulu karena kan kalau direktur teknik itu kerjaan ke depannya tidak hanya sinkronisasi program tetapi yang terpenting menciptakan kultur bola sepak bola Indonesia seperti apa," ujarnya.