Melawan Hawa Panas Warga Spanyol Pakai Baju Renang ke TPS

Wilayah paling panas menurut AEMET adalah Andalusia, Navarra, dan Aragon.

AP Photo/Manu Fernandez
Seorang warga mendinginkan diri dengan air saat cuaca panas di Madrid, Spanyol, Rabu (19/7/2023).
Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID – Spanyol menggelar pemilu pada Ahad (23/7/2023) di tengah hawa panas. Sebagian warga bangun lebih awal, menuju tempat pemungutan suara (TPS) mengenakan baju renang, dan menggunakan kertas suara untuk mengipasi tubuh yang kepanasan. 

Baca Juga


Pada tengah hari, antrean panjang terlihat di TPS-TPS. Petugas pemilu memasang kipas angin, mesin AC portabel, serta membagikan minuman botol kepada para pemilih agar merasa nyaman karena tidak gerah akibat hawa panas. 

Televisi pemerintah, RTVE melaporkan, satu TPS di Mallorca memindahkan delapan dari sembilan meja keluar ruangan setelah di dalam ruangan sudah tak tertahankan lagi panasnya. Sejumlah laporan juga menyatakan, beberapa pemilih lansia jatuh pingsan 

Pada pukul 14.00 waktu setempat, sebanyak 40,5 persen pemilih sudah memberikan suaranya. Pada November 2019, dalam waktu yang sama baru 37,9 persen. Sekitar 2,47 juta atau tujuh persen pemilih sudah memberikan suaranya melalui pos sebelum Ahad. 

Sejumlah pengamat yang dikutip media lokal melihat antrean panjang pemilih di TPS terjadi lebih awal dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya. Kebanyakan pemilih menyatakan alasannya, yaitu menghindari sengatan panas. 

‘’Saya selalu memberikan suara di TPS lebih awal. Tak terlalu panas, lebih banyak ngopi,’’ kata seorang pemilih lansia. Sebuah video yang diposting di Twitter menunjukkan seorang laki-laki memberikan suara di selatan Malaga dengan snorkel, sandal, dan kemeja Hawai.

Ini bagian dari protes dirinya yang diminta untuk memberikan suara saat seperempat warga Spanyol biasanya dalam liburan. Sedangkan di Barcelona, beberapa warga mendatangi TPS dengan celana renang dan sandal. 

‘’Pantai bisa menunggu. Saya akan ke pantai sebab telah memberikan suara dan merasa lebih tenang,’’ kata Jose, seorang manajer toko yang enggan memberi tahu nama belakangnya. Badan Meteorologi Spanyol, AEMET mengeluarkan peringatan hawa panas pada Ahad. 

Wilayah paling panas menurut AEMET adalah Andalusia, Navarra, dan Aragon yang suhunya bisa mencapai 40 derajat Celsius. Sedangkan di wilayah lainnya termasuk ibu kota Madrid, bisa menembus angka 39 derajat Celsius.

Spanyol mengalami hawa paling panas dan musim semi terkering kedua sejak tercatat pada 1961. Suhu yang lebih tinggi dari rata-rata kemungkinan akan berlanjut pada musim panas ini. Gelombang panas sudah menyerbu pada Juni dan Juli. 

‘’Warga Spanyol akan memberikan suaranya dengan bebas meski dalam kondisi cuaca panas dan keberagaman. Kami menunjukkan kepada dunia, Spanyol mampu mengatasi suhu, disrupsi, dan liburan,’’ kata Alberto Nunez Feijoo, pemimpin People’s Party, di Madrid. 

Sebelumnya, ia menyerukan agar dianggap ilegal menyelenggarakan pemilu di tengah tingginya suhu di musim panas. Perdana Menteri  Pedro Sanchez mempercepat pemilu setelah mengalami kekalahan di pilkada pada Mei. Mestinya pemilu digelar Desember mendatang. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler