Wahai Muslimah Jagalah Lisan, Ini Keuntungan dan Manfaat yang akan Didapat

Menjaga lisan mempunyai sejumlah keutamaan

Agung Supriyanto/Republika
Ilustrasi menjaga lisan. Menjaga lisan mempunyai sejumlah keutamaan
Rep: Rahmat Fajar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Kemampuan seorang Muslimah dalam menjaga lisannya ini benar-benar diperhatikan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah hadits riwayat Abu Hurairah RA ditegaskan sebagai berikut:

Baca Juga


قيل للنبي صلى الله عليه و سلم : يا رسول الله ! إن فلانة تقوم الليل وتصوم النهار وتفعل وتصدق وتؤذي جيرانها بلسانها ! فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : لا خير فيها ؛ هي من أهل النار . قال : وفلانة تصلي المكتوبة وتصدق بأثوار ( من الأقط ) ولا تؤذي أحدا . فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : هي من أهل الجنة 

Diceritakan sahabat yang bertanya kepada Rasul, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya perempuan itu rajin shalat, rajin sedekah, rajin puasa. Namun, dia suka menyakiti tetangganya dengan lisannya." Nabi pun berkomentar, "Dia di neraka." Para sahabat berta nya lagi, "Ada perempuan yang dikenal jarang berpuasa sunah, jarang melaksanakan shalat sunah, dan dia hanya ber sedekah dengan potongan keju. Namun, dia tidak pernah menyakiti tetangganya." Rasulullah menjawab, "Dia ahli surga."

Ini membuktikan betapa kuatnya pengaruh lisan atau ucapan terhadap kedudukan seseorang di akhirat nanti. Kebiasaan seorang Muslimah yang membicarakan orang lain (menggunjing atau gibah) sebaiknya dihentikan.

Sebab, pahala orang yang menggunjing akan hilang dan diambil oleh orang yang dibicara kan. Nabi bersabda: لَا يَسْتَقِيمُ إِيمَانُ عَبْدٍ حَتَّى يَسْتَقِيمَ قَلْبُهُ ، وَلَا يَسْتَقِيمُ قَلْبُهُ حَتَّى يَسْتَقِيمَ لِسَانُهُ  "Tidak akan istiqamah iman seorang hamba sehingga istiqamah hatinya. Dan tidak akan istiqamah hati seseorang sehingga istiqamah lisannya." Rasulullah SAW berkata siapa umatnya yang dapat menjaga lisannya, Allah akan menutupi keburukannya.

Baca juga: Jalan Hidayah Mualaf Yusuf tak Terduga, Menjatuhkan Buku Biografi Rasulullah SAW di Toko

Dalam banyak hadits, Nabi SAW tidak berhenti untuk memperingati sahabat-sahabat dan umatnya agar menjaga ucap an dan apapun yang dikeluarkan dari lisan mereka. Jika seseorang itu me rasa ragu ucapannya akan membawa masalah maka sebaiknya ia diam.

Tidak heran jika kemudian muncul sebuah pe ribahasa, diam itu emas. Apa pun yang di bicarakan oleh umat hendaknya sesua tu yang membawa kebaikan, jika tidak, maka diam.

Hal ini sesuai dengan sabda Nabi..

Hal ini sesuai dengan sabda Nabi, "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam."

Baca juga: Ketika Kabah Berlumuran Darah Manusia, Mayat di Sumur Zamzam, dan Haji Terhenti 10 Tahun

Imam an-Nawawi pernah berkata, "Ketahuilah, seharusnya setiap mukalaf (orang yang berakal dan baligh) menjaga lidahnya dari seluruh perkataan, kecuali perkataan yang jelas maslahat padanya. Ketika berbicara atau meninggalkannya itu sama maslahatnya maka menurut sunah adalah menahan diri darinya. Karena perkataan mubah bisa menyeret ke pada perkataan yang haram, atau ma ruh. Kebiasaan ini, bahkan banyak di lakukan. Sedangkan keselamatan itu tidak ada bandingannya."

Sementara itu, Yahya bin Mu'adz ber kata, "Hati itu seperti periuk dengan isinya yang mendidih. Sedangkan lidah itu adalah gayungnya. Maka perhatikanlah ketika seseorang berbicara. Karena sesungguhnya, lidahnya itu akan mengambilkan untukmu apa yang ada di dalam hati nya, manis, pahit, tawar, asin, dan lain nya. Pengambilan lidahnya akan men jelaskan kepadamu rasa hatinya."

Seorang Muslimah yang dapat menjaga lisannya mendapatkan banyak keuntungan. Salah satunya, ia dijanjikan masuk surga oleh Rasululah SAW.

من يضمن لي ما بين لَحْيَيْهِ وما بين رجليه أضمن له الجنة "Barang siapa yang dapat memberikan jaminan kepadaku tentang kebaikannya apa yang ada di antara kedua tulang rahangnya, mulut atau lidah, serta antara kedua kakinya, kemaluannya, maka saya memberikan jaminan surga untuknya."

 

Selain itu, bagi Muslimah yang dapat menahan diri dari membicarakan halhal yang membawa keburukan, ia dijanjikan akan dijauhkan dari panasnya api neraka jahanam. Ia juga akan dihindarkan dari kebinasaan.    

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler