Waketum PKB Yakin Prabowo tak akan Khianati Cak Imin
Sudah 11 bulan sejak koalisi dideklarasikan, Prabowo belum gandeng Cak Imin.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid yakin dengan komitmen Partai Gerindra dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Dia optimistis, Prabowo yang akan memilih Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) 2024.
"Saya yakin dan PKB juga yakin Pak Prabowo dan Gerindra itu orang yang amanah, tidak akan khianat. Apalagi Pak Prabowo sudah tahu kan rasanya dikhianati juga tahu, masa juga akan mengkhianati PKB, tidak mungkin," ujar Jazilul di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (25/7/2023).
PKB dan Partai Gerindra sudah berkoalisi selama 11 bulan, sejak dideklarasikan pada Agustus 2022. Wakil ketua MPR itu menganalogikan, waktu tersebut seperti masa kehamilan, yang tentunya sudah memasuki masa-masa yang harus di-caesar.
"Namanya juga takdir kata Muhaimin, takdirnya mungkin perlu agak lama, perlu variabel yang lain yang harus dipertimbangkan. Sebenernya kalau kita berpaku pada piagam kerjasama politik PKB-Gerindra sederhana, bacapres bacawapres ditentukan Pak Prabowo dan Gus Muhaimin," ujar Jazilul.
Di samping itu, ia menegaskan, tak ada nama lain yang beredar untuk menjadi pendamping Prabowo pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Termasuk sosok Menteri BUMN Erick Thohir yang kerap dikaitkan dengan koalisinya.
Kendati begitu, Gus Jazilul juga mengamini, adanya godaan yang masuk ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Menurut dia, hal tersebut bisa jadi menjadi pertimbangan Prabowo dan Muhaimin belum mengumumkan pasangan capres-cawapres untuk koalisinya.
"Bahkan rasanya bagi PKB nyaman berkoalisi selama ini dengan Gerindra, semua terbuka, komunikasi terbuka. Kecuali tinggal satu saja, menentukan siapa pasangan capres-cawapresnya, ini yang muter-muter saja selama 11 bulan," ujar Gus Jazilul.
Sebelumnya, Muhaimin menyinggung partainya yang sudah berkoalisi dengan Partai Gerindra selama 11 bulan. Dalam pidatonya pada Harlah ke-25 PKB, ia juga menyinggung takdir yang akan menentukan nasibnya.
Awalnya, ia membuka pidatonya dengan berterima kasih kepada ketua umum partai politik yang hadir langsung dalam Harlah ke-25 PKB. Pertama kali yang disebutkannya adalah Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
"Hadir bersama kita Ketua Umum Gerindra Pak Haji Prabowo, tepuk tangannya dahsyat penuh rasa cinta. Mohon maaf Mbak Puan (Prabowo) saya sebut pertama karena kita sudah koalisi 11 bulan lamanya, hanya, hanya takdirlah yang menentukan nasib kita," ujar Muhaimin membuka pidatonya pada Harlah ke-25 PKB, Ahad (23/7/2023).