Rusia Kembali Gelar Serangan Udara ke Kiev

Rusia gencar melakukan serangan ke Ukraina sejak keluar dari kesepakatan gandum.

AP Photo/Evgeniy Maloletka
Sebuah gedung bertingkat terbakar setelah diserang oleh serangan udara Rusia. ilustrasi
Rep: Lintar Satria Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Rusia meluncurkan serangan drone terbaru ke Kiev dan sebagian wilayah utara dan tengah Ukraina. Namun tidak ada korban luka atau tewas dalam serangan Selasa (25/7/2023) dini hari itu.

Baca Juga


Selain itu tidak ada laporan serangan di selatan Ukraina yang hampir setiap malam diserang sejak Rusia mundur dari kesepakatan ekspor gandum Laut Hitam pada 17 Juli lalu.

Kepala administrasi militer Kiev Serhiy Popko mengatakan sudah enam kali dalam satu bulan Rusia menggunakan drone Shahed dari Iran untuk menyerang Kiev. Namun, kata Popko, semua drone itu berhasil ditembak jatuh.

Peringatan serangan udara meraung keras selama tiga setengah jam lebih di wilayah Kiev. Gubernur wilayah Kiev Ruslan Kravchenko mengatakan tidak ada laporan kerusakan dan luka meski puing-puing menimbulkan kebakaran di ladang.

Juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yuriy Ihnat mengatakan pertahanan udara terlibat di tiga wilayah di utara Ukraina. "Tercatat sekitar 10 drone, informasi sudah dipastikan," katanya di stasiun televisi Ukraina. Ia menambahkan lima drone berhasil dihancurkan.

Pejabat pemerintah regional mengatakan, sebuah infrastruktur yang tidak disebutkan kegunaannya terkena tembakan di utara Zhytomyr, dua drone jatuh ke sebuah ladang dan satu jatuh ke hangar kosong di Wilayah Cherkasy. Sementara satu drone ditembak jatuh di Poltava dan satu lagi di utara Sumy.

Dalam serangan yang terpisah, Gubernur Donetsk mengatakan dua orang tewas termasuk seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dan tujuh orang terluka terkena tembakan Rusia di Kota Kostiantynivka pada Senin (24/7/2023) lalu.

Rusia yang mengirimkan puluhan ribu pasukan ke Ukraina pada Februari 2022 lalu menegaskan akan membalas Ukraina setelah dua drone merusak beberapa gedung di Moskow pada Senin dini hari.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler