Milad ke-48, Mengapa MUI Belum Punya Ketua Umum Baru?
Kiai Miftachul Akhyar mundur diri dari MUI setelah terpilih sebagai Rais Aam PBNU.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- - Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar acara Puncak Tasyakur Milad ke-48 di Griya Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu (26/7/2023). Namun, dalam perayaan Milad kali ini, MUI belum memiliki ketua umum baru.
Ketua Panitia Milad ke-48 MUI Lukmanul Hakim menjelaskan MUI sampai saat ini belum memiliki ketua umum baru karena KH Miftachul Akhyar sudah mengundurkan diri sejak Maret 2022. Menurut dia, Kiai Miftachul Akhyar mengundurkan diri dari MUI setelah terpilih sebagai Rais Aam PBNU.
“Karena memang ketua umum sebagaimana sudah mafhum ya, sudah paham bahwa sudah mengundurkan diri sejak terpilih jadi Rais Aam NU. Karena memang didaulat sebagai Rais PBNU dan diminta fokus di NU,” ujar Lukman saat konferensi pers di kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa (25/7/2023).
“Jadi beliau mengundurkan dari MUI dan memang masih dalam proses pengukuhan ketum baru, cuman belum sampai pengukuhan,” ucap dia.
Karena itu, dalam acara puncak acara Milad ke-48 MUI yang akan memberi sambutan adalah wakil ketua umum MUI. Saat ini, Waketum MUI sendiri ada tiga, Buya Anwar Abbas, KH Marsudi Syuhud, dan H Basri Bermanda.
“Jadi besok itu (hari ini) masih yang waketum, karena prosesnya sudah harus ada pleno. Ini sedang diatur, sudah dalam proses. Kita mengikuti aturan main organisasi di MUI,” kata Lukman.
“Jadi besok (hari ini) Waketum yang bicara, tapi siapa waketumnya? Nah, supaya surprise besok aja (hari ini) lihat,” jelasnya.
MUI akan menggelar Puncak Tasyakur Milad ke-48 tahun di Griya Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Rabu (26/7/2023). Puncak Tasyakur Milad MUI ini rencananya akan dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin dan akan berlangsung mulai pukul 18.00 sampai 22.00 WIB.
Lukman menjelaskan Milad MUI kali ini menjadi momentum penting untuk menguatkan komitmen kebangsaan dan meningkatkan partisipasi umat dalam pembangunan untuk mewujudkan masyarakat adil makmur dan sejahtera. Menurut dia, komitmen kebangsaan menjadi sangat penting di tengah suhu politik nasional yang mulai memanas menjelang Pemilu 2024.
"Kami mengusung tema Milad ke 48 MUI, memperkukuh persatuan dalam bingkai keberagaman menuju Indonesia yang lebih sejahtera dan bermartabat," kata Lukman.