Layanan Penerbangan Dipindah, Disbudpar Bandung: Wisatawan Masih Didominasi Jalur Darat
Disbudpar Bandung menunggu pemberitahuan tertulis pemindahan layanan penerbangan.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Jawa Barat, belum melihat dampak signifikan rencana pemindahan layanan penerbangan komersial dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati terhadap kunjungan wisatawan. Kunjungan wisatawan ke Kota Bandung pun sejauh ini masih didominasi jalur darat.
Berdasarkan data Disbudpar Kota Bandung, pada triwulan pertama 2023 ini jumlah wisatawan yang berkunjung mencapai sekitar 1.422.673 orang. Kemudian pada triwulan kedua menjadi sekitar 2.252.966 kunjungan. Jumlah wisatawan tersebut merupakan akumulasi kunjungan dari berbagai moda transportasi, baik darat maupun udara.
Menurut Kepala Disbudpar Kota Bandung Arief Syaifudin, sejauh ini kunjungan wisatawan ke Kota Bandung masih didominasi jalur darat. Kebanyakan juga masih wisatawan domestik.
Karenanya, ia mengaku tidak terlalu mengkhawatirkan dampak rencana pemindahan layanan penerbangan komersial dari Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati, Majalengka.
“Sebenarnya (kunjungan wisatawan) masih didominasi jalur darat ya. Jadi, masih tetap dikuasai oleh domestik, walaupun mulai banyak juga wisatawan dari luar pulau, misalnya dari pulau atau provinsi lain. Jadi, tidak ada kekhawatiran,” ujar Arief, Rabu (26/7/2023).
Sejauh ini, Arief mengaku belum melihat dampak signifikan dari rencana pengalihan layanan penerbangan komersial itu terhadap kunjungan wisatawan. Ia mencontohkan, tingkat okupansi hotel di Kota Bandung sekitar 90 persen.
“Jadi memang tidak terlalu berpengaruh ya rencana pengalihan (layanan penerbangan) ini karena sekarang juga Kota Bandung di weekend, apalagi long weekend, kita selalu dipadati wisatawan. Di hari biasa juga. Alhamdulillah,” ujar Arief.
Arief mengatakan, sejauh ini Bandara Husein Sastranegara masih beroperasi normal dan bisa menyumbangkan kunjungan wisatawan, terutama dari luar Pulau Jawa. Potensi kunjungan wisatawan melalui jalur udara di bandara tersebut masih terbuka.
Menurut Arief, pihaknya masih menunggu keputusan tertulis dari pemerintah pusat ihwal pengalihan layanan penerbangan komersial dari Bandara Husein ke Kertajati.
“Sampai saat ini saya komunikasi terus dengan GM Angkasa Pura Bandara Husein dan sampai saat ini (layanan penerbangan) masih berjalan seperti biasa. Apalagi belum ada pemberitahuan secara tertulis juga ya tentang pengalihan penerbangan ini,” kata Arief.