Strategi Jitu KPM Wujudkan Pendidikan Terjangkau dan Berkualitas
KPM mengadakan pelatihan anggota jaringan KPM batch 2 pada tanggal 21-23 Juli 2023
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pendidikan merupakan fondasi penting dalam membentuk generasi unggul dan berkarakter. Untuk mencapai cita-cita tersebut, Klinik Pendidikan MIPA (KPM) dan berbagai pihak terus berkolaborasi dalam mewujudkan pendidikan yang terjangkau, merata, dan berkualitas bagi seluruh warga masyarakat. Berbagai langkah strategis telah diambil guna meningkatkan akses dan mutu pendidikan.
Keterlibatan aktif seluruh lapisan elemen bangsa dalam pendidikan juga menjadi kunci keberhasilan. Melalui kerja sama dengan sekolah dan lembaga pendidikan, KPM mengadakan pelatihan untuk menjadi anggota jaringan KPM batch 2 pada tanggal 21-23 Juli 2023.
Berdasarkan data dari tim KPM, pelatihan batch ke-2 ini diikuti 17 peserta guru dari 14 lembaga pendidikan. Sedangkan pelatihan batch ke-1 diikuti 48 peserta dari 30 lembaga pendidikan. Sehingga total yang sudah dibina sebanyak 65 peserta dari 44 lembaga pendidikan. Tercatat, saat ini sudah lebih dari 100 mitra yang telah tergabung menjadi anggota Jaringan KPM.
Ketua Jaringan KPM, Hendra Minar, mengatakan bahwa untuk memastikan akses pendidikan merata, pelatihan membangun jaringan di berbagai daerah harus dilaksanakan agar jaringan KPM semakin bertambah dan semakin dirasakan manfaatnya.
“Pelatihan Jaringan diadakan bertujuan agar bertambah banyak jaringan KPM yang menyebar ke daerah-daerah dI Indonesia, sehingga manfaat keberadaan KPM bisa lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang merasakannya,” ungkap Hendra dalam keterangan tertulis.
Hendra menjelaskan bahwa kesempatan untuk mendapatkan pendidikan berkualitas tidak lagi terbatas oleh kendala finansial. “KPM menerapkan les dengan Bayaran seikhlasnya sehingga seluruh lapisan masyarakat bisa les di KPM tanpa kendala biaya. Dengan les di KPM selain meningkatkan prestasi peserta didik, KPM juga menerapkan adab dan akhlak sehingga sangat membantu orang tua dalam mendidik putra-putrinya,” jelasnya.
Hendra juga menambahkan, Klinik Pendidikan MIPA telah memberikan pelatihan dan pembinaan rutin bagi guru-guru anggota jaringan KPM. Selain itu, memonitor, upgrading hingga memberikan kesempatan mengikuti lomba-lomba nasional maupun internasional. dengan dukungan yang diberikan, KPM berharap dapat menyediakan program belajar yang memadai, pelatihan untuk guru, dan mengembangkan minat bakat yang relevan dalam bidang matematika.
“Bagi peserta yang telah mengikuti pelatihan, dapat bergabung menjadi anggota Jaringan KPM dengan melakukan Perjanjian Kerja sama, yang tentunya dengan syarat dan ketentuan yang berlaku,” tutup Hendra.
Untuk memastikan keberlangsungan kehadiran program jaringan, KPM berupaya semaksimal mungkin untuk mengelola jaringan melalui pembinaan untuk anggota jaringan KPM. Adapun untuk Pelatihan Menjadi Anggota Jaringan KPM Batch ke-3 yang akan diselenggarakan pada tanggal 8-10 September 2023. Informasi dan pendaftaran dapat melalui https://bit.ly/FormAnggotaJaringanKPM atau narahubung 0812.8052.5544.
Sementara itu, salah satu peserta pelatihan, Akmad Hamdani dari SDIT Asy Syaakiriin Jakarta, menyampaikan apresiasinya kepada KPM yang telah menyelenggarakan pendidikan terjangkau dan berkualitas. “Anak saya lebih dulu belajar di sini. Saya lihat hasilnya bagus gitu dan juga saya mengenal KPM itu lembaga pendidikan yang berbiaya seikhlasnya tapi berkualitas,” kata Akmad.
Akmad menambahkan lembaga pendidikan ini (KPM) bukan hanya pendidikan secara otak kognitif, tetapi anak anak itu ditanamkan karakter adalah otak hati. Di sinilah (KPM) sendiri yang menyelaraskan tidak hanya otak di kepala, tetapi otak hati (di dada) yang kita harus didahulukan,” katanya.
Dalam kegiatan tersebut juga, hadir peserta dari Klub MIPA Seikhlasnya (KMS) SD Muhammadiyah Gresik, Athiq Amiliyah yang termotivasi untuk merencanakan kesusahan. Athiq menjelaskan bahwa dengan merencanakan kesusahan merupakan kunci menuai keberkahan dan buah manis dalam perjuangan hidup.
“Kesusahan dapat membuka mata kita untuk melihat bahwa tidak hanya kita saja yang menghadapi kesulitan. Dalam momen-momen sulit, kita dapat belajar untuk lebih memahami dan merasakan penderitaan orang lain. Empati dan kepekaan sosial yang tumbuh dalam diri kita dapat mendorong kita untuk membantu mereka yang membutuhkan, menciptakan lingkungan yang lebih empati dan peduli,” katanya menjelaskan.
Hal berbeda diungkapkan Anggi Windiastuti yang termotivasi untuk meningkatkan literasi dan numerasi di sekolah. Guru SD Aisyiyah Slawi ini pun menceritakan bagaimana pendidikan literasi masih kurang untuk diterapkan. “Maka dari itu, kita berusaha untuk meningkatkan literasi dan kemampuan numerasi."
Selain itu, Anggi, sapaan akrabnya, merasakan manfaat setelah mengikuti pelatihan. “Pertama itu semangat untuk merubah proses belajar kita selama ini di sekolah menjadi cara yang lebih asik, lebih mudah dan lebih menyenangkan sehingga bisa meningkatkan kecintaan anak-anak dulu untuk melihat matematika dan ipa sains itu sebagai pelajaran yang menyenangkan. Bukan momok yang menakutkan,” kata Anggi menerangkan.
Anggi menambahkan bahwa ke depannya berencana untuk bergabung dengan KPM. “Mencoba hal baru dengan modul yang sudah disediakan dari KPM. Kita berharap numerasi dan literasi. Setidaknya di sekolah saya bisa meningkat,” tuturnya.