Diajak Jokowi Masuk Kabinet, Prabowo: Tak Apa Saya Kalah, Tapi Saya Berbakti ke Negara
Prabowo mengaku siap bukan hanya jadi Menhan, tapi prajurit garda terdepan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan selalu siap mengabdi untuk bangsa Indonesia. Menurutnya, bersedia melakukan apa pun demi kebaikan negara merupakan wujud nyata mencintai Tanah Air.
Prabowo mengatakan, hal itu menjadi salah satu dasarnya menerima pinangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk masuk kabinet pada 2019 lalu. Ia pun mengapresiasi kebesaran hati Jokowi mengajaknya bergabung kendati pernah menjadi rival dalam dua kali pemilihan presiden.
"Jadi waktu beliau mengajak, saya ingat itu. Benar, tidak apa-apa saya kalah. Tapi saya diajak berbakti kepada negara, saya nyatakan siap berbakti pada bangsa dan negara," kata Prabowo saat menghadiri Rakernas Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) di Balairung Universitas Jambi, Rabu (26/7).
Menurut Prabowo, seorang yang mencintai Tanah Air pasti bakal melakukan yang terbaik untuk negaranya. Ia bahkan mengatakan siap menjadi ujung tombang pelindung Indonesia jika dibutuhkan. "Jangankan jadi Menhan, kalau negara perlu, saya siap jadi prajurit di garis paling depan," kata mantan danjen Kopassus TNI AD itu.
Terkait perannya sebagai menteri pertahanan, Prabowo mengaku telah berupaya sebaik-baiknya menjalani jabatan tersebut. Salah satu kebijakan yang membuatnya bangga adalah pembuatan mobil jeep secara mandiri oleh PT Pindad.
"Sebagai Menhan, saya instruksikan PT Pindad untuk membuat mobil jeep buatan Indonesia. Sebentar lagi kita tidak pakai jeep buatan asing, tapi jeep buatan anak-anak Indonesia," tuturnya.
"Saya bangga, kalaupun saya tidak jadi apa-apa, saya sudah bangga jadi Menhan. Karena saya bisa berbuat sesuatu untuk memajukan bangsa Indonesia," kata calon presiden dari Partai Gerindra itu.