Cerita Mahasiswa UNM Jadi Street Photographer, Sebulan Bisa Dapet Belasan Juta Rupiah

Keuntungan yang diperoleh dalam bisnis street fotografi Rp 15 juta per bulan.

Universitas Nusa Mandiri
Salah satu mahasiswa Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis, Admatir Muhammad, mampu memanfaatkan peluang bisnis di era digital. Matir, sapaan akrabnya, sejak tahun 2017 sudah menjadi street phorographer (fotografer jalanan).
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berkembangnya teknologi informasi membuat terbukanya peluang-peluang bisnis baru di kehidupan ini. Banyak bisnis saat ini yang memanfaatkan teknologi seperti E-commerce, Startup, Digital Marketing, Content Creator, dan lainnya. Salah satu yang berkembang saat ini adalah Content Creator. Bidang ini menawarkan berbagai peluang untuk menciptakan konten kreatif dan menarik, baik dalam bentuk video, tulisan, gambar, maupun audio.

Baca Juga


Salah satu mahasiswa Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis, Admatir  Muhammad, mampu memanfaatkan peluang bisnis di era digital. Matir, sapaan akrabnya, sejak tahun 2017 sudah menjadi street phorographer (fotografer jalanan). Melihat perkembangan dan peluang bisnis saat ini, membuatnya ingin menjadi Content Creator pada platform Tiktok dengan akun @matirnomtters. 

Saat ini, sudah banyak klien yang pernah mempekerjakan Matir, bahkan dari industri film seperti Starvision, IDN Pictures dan Falcon Picture. Ia juga sudah bekerja sama dengan beberapa brand, yakni Lovilea, Nestle, Vica, Kopi Soe, Vorta Beautyclinic, Kenzler dan beberapa brand lainnya. Ia mengaku, keuntungan yang diperoleh dalam menjalankan bisnis ini bisa mencapai Rp 15 juta perbulan.

“Hobi masih menjadi salah satu alasan kuat dan menjadi stres release buat diri saya pribadi, terjun kejalan mengabadikan yang dapat diabadikan oleh kamera,” tuturnya saat ditanya alasan menjadi seorang street photographer.

Dalam menjalankan bisnisnya ini, katanya, tidak selalu berjalan mulus. Beberapa kendala pernah dihadapi, diantaranya time management dan editing yang menguras waktu. Solusinya kerja ekstra dan juga efisiensi waktu, serta menjaga norma-norma sosial mengikuti kaidah dalam bermedia sosial. Dalam mengembangkan bisnisnya ini, Matir selalu berusaha membuat ide-ide baru untuk konsep video konten berikutnya.

“Mulai, mengeluh, hadapi, kuasai dan terakhir konsistensi. Jangan takut untuk mulai, jangan malu dengan keterbatasan, tidak apa-apa sedikit terlihat bodoh untuk bisa ada di titik terbaikmu sampai kamu merasa kamu sudah expert dengan apa yang kamu kerjakan,” tutur Matir saat memberikan tips bisnisnya.

Ia juga berpesan pada seluruh mahasiswa Kampus Digital Bisnis UNM agar tidak merasa nyaman di zona saat ini, selagi muda ayo terus berkarya. “Jangan mau stuck dan merasa aman di zona nyamanmu, selagi masih muda ayo trial, jika terjadi kesalahan perbaiki lagi dan terus kembali bangkit untuk berusaha dan berjuang,” ujar Matir kepada mahasiswa UNM.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler