Rusia: Drone Ukraina Kembali Mengincar Moskow
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan tiga drone menargetkan Moskow.
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pihak berwenang Rusia mengatakan Ukraina kembali membawa perang dari garis depan ke jantung Rusia. Moskow mengatakan serangan drone akhir pekan lalu merusak dua gedung perkantoran yang berjarak beberapa kilometer dari Kremlin dan sebuah kompleks peternakan babi di perbatasan kedua negara.
Serangan-serangan tersebut mencerminkan Kiev semakin sering dan semakin dalam melancarkan serangan ke Rusia. Ukraina selalu membantah menyerang teritori Rusia.
Serangan Ahad (30/7/2023) merupakan serangan keempat di wilayah Moskow bulan ini dan yang ketiga pekan ini. Serangan tersebut juga menunjukkan kerentanan Moskow saat konflik memasuki bulan ke-18.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan tiga drone menargetkan Moskow dalam "upaya serangan teroris rezim Kiev." Pertahanan udara menembak jatuh satu pesawat tak berawak di Odintsovo, sekitar Moskow, sementara dua lainnya macet dan jatuh di distrik bisnis Kota Moskow.
Foto dan video menunjukkan sebuah drone merusak bagian fasad gedung pencakar langit modern, IQ-Quarter, yang terletak 7,2 km dari Kremlin. Ketika drone itu menabrak, percikan api, api, dan asap menyembur dari gedung, kemudian puing-puing yang berjatuhan di trotoar dan jalan. Jendela-jendela pecah, dan bingkai-bingkai jendela logam hancur.
Kantor berita pemerintah Rusia, Tass, melaporkan seorang petugas keamanan terluka. Kantor berita Rusia Ria-Novosti melaporkan beberapa lembaga pemerintah menyewa di gedung gedung tersebut.
Penerbangan di bandara Vnukovo, Moskow, dan wilayah udara di atas Moskow dan daerah-daerah sekitarnya ditutup untuk sementara.
Juru bicara Presiden Vladimir Putin mengatakan Putin sedang berada di kampung halamannya di St Peterburg saat serangan terjadi. Ia menghadiri pertemuan dengan para pemimpin Afrika dan perayaan angkatan laut.
Para pejabat Ukraina tidak mengakui serangan tersebut, namun dalam pidato video malamnya Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan secara bertahap, perang kembali ke wilayah Rusia.
"Ke pusat-pusat simbolis dan pangkalan militernya, dan ini adalah proses yang tak terelakkan, alami, dan benar-benar adil," katanya Sabtu (30/7/2023) malam.
Juru bicara angkatan udara Ukraina juga tidak mengaku bertanggung jawab, tetapi mengatakan rakyat Rusia melihat konsekuensi dari perang Rusia di Ukraina.
"Semua orang yang berpikir perang ini 'bukan urusan mereka' - perang ini sudah menyentuh mereka," kata juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yurii Ihnat.
"Sudah ada suasana hati tertentu di Rusia: ada sesuatu yang terbang, dan dengan keras, tidak ada lagi diskusi tentang perdamaian atau ketenangan di pedalaman Rusia. Mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan," tambahnya.
Ihnat juga merujuk serangan drone Ahad dini hari di Krimea, wilayah Ukraina yang dianeksasi Rusia pada tahun 2014. Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan mereka telah menembak jatuh 16 drone Ukraina dan menetralisir delapan pesawat lainnya melalui gangguan elektronik. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.