Dokter di Makassar Tempeleng Bocah yang Ganggu Permainan Caturnya, Ini Kata Psikolog

Apa yang harus dilakukan ketika merasa terganggu dengan tingkah bocah?

EPA-EFE/LUKASZ GAGULSKI
Catur (ilustrasi). Seorang dokter di Makassar menempeleng anak yang mengganggu permainan caturnya.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rekaman CCTV yang memperlihatkan seorang pria di Makassar, Sulawesi Selatan menempeleng seorang anak usia dini karena mengganggu permainan caturnya beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, pria yang berlatar belakang pendidikan dokter dan bekerja di rumah sakit tersebut tampak tidak terima ketika ditegur oleh soal reaksinya terhadap anak berusia tiga tahun itu.

Menurut psikolog Alfa Restu Mardhika, anak pra sekolah atau usia dini memang sedang berada pada tahap eksplorasi dunia sekitarnya. Alangkah baiknya, orang dewasa di sekitarnya juga memakai sudut pandang tersebut.

"Sebaiknya orang dewasa kalau melihat anak tidak berperilaku sesuai norma atau misalnya memgganggu, balik lagi kita pakai sudut pandang bahwa dia masih anak kecil, kemampuan berpikirnya terbatas, dia belum bisa berpikir sebab akibat," kata Alfa ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (31/7/2023).

Alfa menyarankan agar orang dewasa tidak terlalu terpancing emosi ketika berhadapan dengan ulah balita. Sebaliknya, itu bisa menjadi cara untuk menasihati anak tersebut.

"Justru bisa menasihati, misalnya ‘eh jangan dong, sedih nih kalau jadi berantakan', tapi tidak dengan perbuatan kasar," ujar psikolog anak dan remaja dari Insight Psikologi ini.

Baca Juga


Di tahap usia dini, anak pada umumnya juga belum terlaku fasih berbicara. Cara belajar mereka, yaitu melalui melihat, mendengar, dan merasakan.

"Baru juga mungkin belajar ngomong. Jadi kayak pengen tahu aja. Orang dewasa jangan sampai terpancing sama anak kecil, kalau reaksinya berlebihan, jangan-jangan mereka ada masalah mental tersendiri," kata Alfa.

Lebih dari itu, Alfa juga menyinggung pengasuhan dari orang tua. Sebaiknya, ayah dan ibu melakukan persiapan ketika membawa anak ke luar rumah, misalnya, melakukan briefing terlebih dahulu dengan anak, membawa perlengkapan mainan anak, dan menyiapkan fasilitas bermain anak nantinya ketika di luar rumah.

Menurut Alfa, adalah kurang tepat, misalnya, mengajak anak usia dini ke tempat kerja, coffee shop, atau lainnya yang berisikan orang-orang yang memang butuh keseriusan dan keheningan. Anak bisa diajak ke taman bermain dan kalaupun terpaksa dibawa ke tempat kerja, perlu disiapkan fasilitas bermain untuk mereka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler