Pemkot Tasikmalaya akan Rakor Siap Siaga Bencana Kekeringan
Pemkot Tasikmalaya berkoordinasi dengan instansi terkait mengantisipasi kekeringan.
REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, Jawa Barat, mewaspadai potensi kekeringan saat musim kemarau ini. Terlebih ada fenomena iklim El Nino, yang dapat membuat kondisi musim kemarau lebih kering.
Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan mengaku sudah menerima laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya terkait potensi kekeringan saat musim kemarau ini.
Dalam waktu dekat, kata dia, pemkot akan melakukan rapat koordinasi (rakor) menyangkut kesiapsiagaan bencana kekeringan. “Akan segera dilakukan,” katanya.
Menurut Ivan, secara umum BPBD Kota Tasikmalaya sudah melakukan upaya antisipasi untuk menjaga sumber air. “Termasuk juga kami menyiapkan seluruh stakeholders yang biasa membantu,” ujar dia.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya Ucu Anwar mengatakan, musim kemarau yang disertai fenomena El Nino pernah terjadi pada 2019. Ketika itu, kata dia, Kota Tasikmalaya terdampak kekeringan selama sekitar tujuh bulan.
Selama periode itu, BPBD Kota Tasikmalaya mendistribusikan sekitar delapan juta liter air bersih untuk masyarakat. “Potensi itu harus diwaspadai tahun ini, apalagi saat ini juga ada fenomena El Nino,” kata Ucu, Senin (31/7/2023).
Mengantisipasi potensi kekeringan, Ucu mengatakan, upaya yang dilakukan, antara lain menyiagakan sejumlah peralatan dan sumber daya manusia (SDM), termasuk untuk mendistribusikan air bersih kepada warga terdampak. “Tasikmalaya sudah masuk fase mewaspadai potensi darurat kekeringan,” katanya.
Hingga saat ini, Ucu mengatakan, memang belum ada laporan resmi soal warga yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih atau terdampak kekeringan. Namun, kata dia, BPBD terus melakukan pemantauan dan menyiapkan penyaluran air bersih ketika dibutuhkan.