WhatsApp Kembangkan Fitur Keamanan Berbasis Email
WhatsApp akan meminta alamat email pengguna untuk melindungi akun mereka.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform perpesanan milik Meta, WhatsApp, dikabarkan sedang mengerjakan fitur keamanan baru yang akan melindungi akun dengan menggunakan alamat email. Platform ini akan meminta alamat email pengguna untuk melindungi dan memverifikasi akun mereka.
Menurut WABetaInfo, fitur yang sedang dalam tahap pengembangan ini, akan bersifat opsional dan akan berbeda dengan fitur sebelumnya yang meminta alamat email saat mengonfigurasi verifikasi dua langkah. Fitur terbaru ini diharapkan bisa memberi perlindungan ekstra dari upaya-upaya kejahatan siber dan peretasan.
“Fitur keamanan baru untuk melindungi akun menggunakan alamat email, diharapkan akan diluncurkan pada pembaruan aplikasi di masa mendatang,” kata laporan tersebut seperti dilansir Siasat Daily, Sabtu (5/8/2023).
Pada bulan lalu, WhatsApp juga meluncurkan sebuah fitur Silence Unknown Callers untuk membungkam penelepon yang tidak dikenal. Fitur Silence Unknown Callers secara khusus dibuat untuk meningkatkan privasi pengguna. Selain itu, fitur ini juga akan memberikan kontrol yang lebih baik atas panggilan masuk.
Fungsi utamanya adalah untuk secara otomatis menyaring spam, penipuan, dan panggilan dari kontak yang tidak dikenal, demi memberikan lapisan perlindungan tambahan. Ketika diaktifkan, panggilan semacam itu tidak akan mengganggu pengguna dengan notifikasi dering.
Platform ini juga meluncurkan fitur “tautkan dengan nomor telepon” di Android beta, yang memungkinkan pengguna untuk menautkan akun mereka ke WhatsApp Web dengan menggunakan nomor telepon mereka.
Dengan fitur ini, pengguna dapat menautkan akun mereka ke WhatsApp Web tanpa memindai QR Code. Fitur ini tentunya akan bermanfaat jika kamera ponsel pengguna kesulitan mendeteksi kode QR yang ada di layar, atau bahkan kamera ponsel sudah tidak bisa digunakan sama sekali. Pada Juli, platform milik Meta ini juga telah meluncurkan fitur di Android beta yang memungkinkan pengguna untuk membuat grup baru saat meneruskan pesan.