Aliran Sesat Gagal Sebarkan Ajarannya di Selandia Baru 

Aliran sesat di Selandia Baru berupaya merusak Islam.

Foto : MgRol112
Ilustrasi Aliran Sesat
Rep: Andrian Saputra Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR – Kelompok aliran sesat bernama SiHulk berupaya menyebarkan ajarannya di sebuah masjid di Selandia Baru. Namun demikian, upaya mereka gagal karena penolakan masyarakat setempat.

Baca Juga


Dilansir the Straits Times pada Senin (7/08/2023) kelompok sesat SiHulk gagal dalam upaya mengambil alih masjid di Selandia Baru. Pengikut kelompok sesat SiHulk dan pemimpinnya, Suhaini Muhammad dikabarkan berusaha menyebarkan keyakinannya di sebuah masjid di Selandia Baru. Menurut sebuah sumber, upaya mereka untuk melakukannya tidak disambut atau diterima oleh penduduk setempat di sana.

“Bahkan, untuk melanjutkan hidup di sana, mereka juga mendaftarkan usaha dengan nama Society of Islamic Holiticism Universal Linkage Knowledge (SiHulk) pada 12 Juni lalu. Mereka berusaha membuka usaha sebagai sarana untuk melanjutkan penjualan minuman SiHulk setelah pabrik mereka di Johor ditutup," ujar sumber tersebut.

Menurut sumber, ada juga pengikut kelompok sesat yang bekerja sebagai pemetik buah untuk mencari nafkah.

“Mereka melarikan diri ke Selandia Baru mulai Maret secara bertahap menggunakan kartu kunjungan sosial yang harus diperbarui setiap tiga bulan untuk tetap tinggal di sana. Bahkan, semakin banyak kritik yang mereka terima justru dimanfaatkan mereka untuk mencari suaka di negara tersebut," kata sumber tersebut.

Kelompok tersebut diyakini mencoba mengajukan suaka dengan alasan terancam oleh masyarakat di Malaysia. Sebelumnya, Harian Metro telah mengungkapkan bahwa sekitar 150 pengikut grup sesat SiHulk saat ini berada di Selandia Baru bersama dengan pemimpin mereka Suhaini.

Namun sumber tersebut mengungkapkan bahwa jumlah sebenarnya dari pengikut kelompok sesat yang masih berada di negara tersebut tidak diketahui. Di antara aliran sesat kelompok itu antara lain klaim bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Tuhan mereka. Mereka juga mengklaim bahwa Nabi Muhammad SAW tidak memiliki jenis kelamin.

 

Minuman dengan merek SiHulk yang konon bisa menyembuhkan segala macam penyakit itu ternyata masih dijual secara online meski belum terdeteksi aktivitasnya. Pemeriksaan oleh Harian Metro menemukan bahwa penjualan minuman tersebut masih tersedia di dua platform e-commerce.

Namun pengamatan menemukan bahwa platform e-commerce tersebut tidak aktif sejak 13 minggu lalu dan hanya ada dua testimoni pelanggan dengan catatan pembelian terakhir pada bulan Maret tahun lalu. Minuman yang dijual dalam kotak berisi 10 botol ini berharga RM80 dan dikatakan mengandung madu yang difermentasi untuk mengaktifkan bakteri baik. 

Sedangkan platform lain mengklaim minuman tersebut menggunakan bahan organik dengan rasio dan angka tertentu yang konon baik untuk kesehatan. Sementara itu, pemeriksaan yang dilakukan di beberapa tempat usaha tidak menemukan adanya penjualan minuman tersebut.

Pemilik mini market yang hanya dikenal dengan nama Adib, 27 tahun itu, mengaku baru mengetahui minuman tersebut setelah berita ajaran sesat diberitakan media dan dia menegaskan tidak mengetahui merek tersebut sebelumnya.

“Kami tidak menjual minuman tertentu itu, sebenarnya kami belum pernah mendengarnya dan itu tidak muncul di saluran media sosial saya. Ketika media mengungkapkan apa yang terjadi, barulah kami tahu dan kami akan sangat berhati-hati dan waspada mulai sekarang.Harus dilakukan penertiban yang tegas agar merek tersebut tidak dijual karena secara tidak langsung akan memberikan keuntungan bagi kelompok yang menyimpang dan pemerintah sudah mengeluarkan fatwa mengenai hal tersebut,” ujarnya.

 

Kemarin dilaporkan bahwa Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Biaya Hidup akan menyelidiki aktivitas penjualan online dari minuman kesehatan merek SiHulk yang diklaim dapat menyembuhkan segala macam penyakit.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler