Pilih Tim Valentino Rossi atau Motor Ducati Terbaru? Opsi Sulit untuk Marco Bezzecchi

Ducati tak mau memaksakan pilihan Bezzecchi yang besar bersama tim Valentino Rossi.

EPA-EFE/TIM KEETON
Marco Bezzecchi, pembalap tim milik Valentino Rossi, Mooney VR46 Racing Team Ducati.
Rep: Anggoro Pramudya Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap Marco Bezzecchi dihadapkan pada dua pilihan sulit. Ia harus memilih satu di antara dua pilihan. Pertama, tetap bertahan di tim milik Valentino Rossi, Mooney VR46, tapi tidak mendapatkan motor baru Ducati musim depan. Kedua, mendapatkan motor Desmosedici keluaran 2024, tapi harus meninggalkan Mooney VR46.

Baca Juga


Bezzecchi diketahui memang sudah lama menginginkan motor pabrikan. Pihak Ducati mengaku sang rider layak diberi kesempatan merasakan sensasi Desmosedici termutakhir lantaran berhasil memenangi dua Grand Prix musim ini dengan motor tahun lalu.

"Sejujurnya ada kemungkinan dia akan bergabung dengan Pramac, tapi itu belum pasti," kata Direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti kepada Speedweek dikutip Crash Net, Selasa (8/8/2023).

"Di satu sisi, Pramac memiliki opsi kontrak untuk mendapatkan mesin pabrik saat ini untuk kedua pembalap. Jika mereka menggunakan opsi itu, kami harus menghormatinya." 

Untuk alasan internal, kata Ciabatti, Ducati hanya bisa melengkapi empat rider dengan mesin pabrikan terbaru. Membangun lebih banyak motor untuk pembalap bakalan rumit. Ducati, kata dia, pernah melakukannya pada 2022, tapi tidak berhasil. Saat itu, Luca Marini mendapatkan motor pabrikan kelima Ducati.

Musim ini duo pembalap Pramac Jorge Martin dan Johann Zarco memiliki mesin Ducati spek terbaru, bersama pasangan pabrikan Francesco Bagnaia serta Enea Bastianini. Oleh karena itu keinginan Baezzecchi untuk motor yang lebih baik berarti mesti pindah tim. Zarco kemungkinan dikorbankan jika opsi ini diambil.

Namun itu menjadi pilihan dilematis dan sulit karena kecintaan Bezzecchi kepada tim gurunya Valentino Rossi. Ia kemungkinan akan memilih bertahan Mooney VR46. Sejauh ini, hasil kolaborasi Bezzecchi dengan VR46 cukup mengesankan meskipun menggunakan motor Ducati musim lalu. Ini tak lepas dari pujian Ciabatti.

"Kru VR46 melakukan pekerjaan dengan baik. Bezzecchi pembalap yang mereka poles dari Moto2, jadi itu kombinasi yang hebat dengan dua kemenangan Grand Prix," sambung Ciabatti.

Lebih lanjut Ciabatti menyerahkan seluruh keputusan kepada rider 24 tahun untuk mengambil langkah jauh.

"Sekarang ia harus mempertimbangkan menndapatkan motor pabrikan terbaru. Bagaimana ia memutuskan tetap tanda tanya, dan kami tidak memaksakan."

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler