Kedubes Rusia untuk Indonesia Beri Selamat Atas HUT ASEAN Ke-56
Rusia memuji pencapaian ASEAN
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia untuk Indonesia menyampaikan ucapan selamat atas peringatan 56 tahun berdirinya ASEAN. Keketuaan ASEAN tahun ini diketahui dipegang oleh Indonesia.
“Hari ini kita merayakan bersama peringatan 56 tahun ASEAN dan memuji pencapaian signifikannya selama beberapa tahun terakhir dalam membangun kawasan yang stabil, damai, dan dinamis serta mengubahnya menjadi pusat pertumbuhan,” tulis Kedubes Rusia lewat akun Telegram resminya, Selasa (8/8/2023).
“Rusia berkomitmen untuk lebih meningkatkan kerja sama multifaset dengan ASEAN di berbagai bidang dan akan terus berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan ini. Selamat Hari ASEAN,” kata Kedubes Rusia dalam pernyataannya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam peringatan HUT ke-56 ASEAN yang digelar di Nusantara Hall, Gedung Sekretariat ASEAN, Selasa lalu. Pada kesempatan itu, Jokowi mengingatkan kembali tentang tujuan utama pembentukan ASEAN, yakni mewujudkan kawasan yang damai dan sejahtera.
Dalam pidatonya, Jokowi mengajak para pemimpin negara anggota ASEAN untuk bersama-sama menjaga relevansi ASEAN dan mendorongnya perkembangannya sebagai pusat pertumbuhan. Hal itu, kata dia, sesuai dengan prioritas Indonesia sebagai pemegang keketuaan ASEAN tahun ini. “ASEAN harus bisa menjadi epicentrum of growth yang memberikan manfaat yang lebih bagi rakyat di kawasan dan dunia,” ujar Jokowi.
Presiden mengungkapkan, dalam KTT ASEAN ke-43 yang diagendakan digelar di Jakarta pada September mendatang, Indonesia selaku ketua berkomitmen membantu ASEAN menghadapi tantangan dan mempertahankan peran sentralnya. Jokowi menutup sambutannya dengan memotong nasi tumpeng HUT ke-56 ASEAN dan memberikannya kepada Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn serta Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.
Saat menghadiri peringatan 56 tahun berdirinya ASEAN, Jokowi didampingi beberapa menteri, yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Hadi Tjahjanto, dan PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.