Indeks Kerawanan Pemilu, Bawaslu: Sleman Peringkat 25 Kategori Rawan Tinggi

Penyebabnya ada pada dimensi penyelenggaraan pemilu.

Republika/Putra M. Akbar
Petugas mencelupkan tinta kepada warga saat melakukan simulasi pencoblosan pemilu (ilustrasi)
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kordiv P2H Bawaslu Kabupaten Sleman, Arjuna Al Ichsan Siregar, memaparkan pemetaan indeks Kerawanan Pemilu 2024. Hasilnya, Kabupaten Sleman berada pada kategori rawan tinggi.

"Sleman itu ada di peringkat 25 dari 85 kabupaten kota se-Indonesia yang berada di kategori rawan tinggi," kata Arjuna di Sleman.

Ia mengatakan penyebabnya ada pada dimensi penyelenggaraan pemilu.  Sub dimensi yang diukur pada dimensi penyelenggaraan pemilu yakni sub dimensi hak memilih, dan sub dimensi pelaksanaan kampanye.

"Hak memilih ada persoalan di kita, tentu ada, karena ada PSU (pemungutan suara ulang), PSL (pemungutan suara lanjutan). Pelaksanaan kampanye ada persoalan, tentu saja ada wong ada spanduk-spanduk fitnah," jelasnya.

Selain itu rawan tinggi juga terdapat pada dimensi kontestasi pemilu 2024, khususnya sub dimensi hak dipilih, dan ada sub dimensi kampanye calon.  


Adanya fakta kampanye yang belum fair dan sehat maka Sleman masuk dalam kategori rawan tinggi pada pelaksanaan pemilu 2024.

"Tidak jauh berbeda dengan Pemilu 2017 lalu Kabupaten Sleman juga berada pada kategori rawan tinggi cuma skornya sudah menurun," kata dia.

Pada 2018 lalu kerawanan pemilu di Sleman menempati peringkat  2 secara nasional. Namun saat ini berada pada peringkat 25.

"Kalau dulu di semua dimensi merah rawan tinggi, sekarang hanya pada dimensi kontestasi dan dimensi penyelenggara pemilu," ungkapnya.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler