Pemain Keturunan Asing yang Masih Bertahan di Seleksi Timnas U-17 Tersisa Tiga Orang Saja

TC Timnas U-17 di Solo sudah selesai dan selanjutnya akan bergeser ke Jakarta.

Republika/Alfian Choir
Sarapan bareng Timnas U17 di Loji Gandrung sebelum melanjutkan sesi pemusatan latihannya ke Jakarta, Senin (14/8/2023).
Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Tiga pemain diaspora atau keturunan Indonesia masih bergabung dengan Timnas U-17 seusai menjalani pemusatan latihan (TC) di Stadion Sriwedari Solo, Jawa Tengah, pada 9-14 Agustus 2023. Timnas U-17 disiapkan untuk turnamen Piala Dunia U-17 tahun 2023 dan selama kegiatan TC di Solo ada sebanyak 29 pemain, termasuk empat pemain diaspora, kata Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, saat acara jamuan makan bersama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, di Rumdis Loji Gandrung Solo, Senin (14/8/2023). 

Baca Juga


Keempat pemain diaspora tersebut yakni Welberlieskott De Halim Jardim asal Sao Paulo, Aaron Liam Suitela (Australia), Igor Arung Bumi Sanders (Belanda), dan dan Althaf Fawwaz Khan (Amerika Serikat).

Namun setelah mengikuti seleksi TC Timnas U-17 di Solo, dari empat pemain diaspora itu tinggal tersisa tiga pemain. Indra akan terus mengevaluasi pemain diaspora yang masih ada itu untuk persiapan turnamen.

Menurut Indra, awalnya ada enam hingga tujuan pemain diaspora yang masuk tim, tetapi sekarang yang masih bertahan di timnas tinggal tiga pemain saja.

PSSI memberi kesempatan pemain diaspora untuk mengikuti seleksi dengan syarat mereka mempunyai keturunan dan paspor Indonesia. Siapapun dan dimanapun pemain diaspora diberi kesempatan untuk bergabung dengan timnas jika mempunyai kualitas dan skill di atas pemain lokal.

TC Timnas U-17 di Solo sudah selesai dan selanjutnya akan bergeser ke Jakarta. Indra mengatakan bakal memantau hasil seleksi pemain Timnas U-17 di Jakarta. Seleksi nasional pemain Timnas U17 dipusatkan di Jakarta pada 15-17 Agustus.

Sementara itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pihaknya mengajak Timnas U-17 untuk melihat langsung kamar Presiden Pertama RI Soekarno di Loji Gandrung Solo, untuk menanamkan jiwa nasionalisme para pemain.

Menurut Gibran, Rumah Dinas Wali Kota Surakarta tidak ditempati karena masih tinggal di rumah pribadi. Gibran merasa senang Solo jadi lokasi TC Timnas U-17, lokasi pertandingan semifinal, final, sekaligus penutupan Piala Dunia U-17.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler