Gotong Royong Warga Cibahong Meriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia
Dekorasi lorong merah putih di Kampung Cibahong, Tasikmalaya, menarik perhatian.
REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Kain berwarna merah putih memanjang sekitar 250 meter di ruas Jalan Cipawedal, Kampung Cibahong RT 19/RW 08 Desa Sukamenak, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Dekorasi itu membuat Jalan Cipawedal tampak seperti lorong merah putih.
Lorong merah putih itu sengaja dibuat warga Kampung Cibahong untuk menyemarakkan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Berdasarkan pantauan Republika, Ahad (13/8/2023), suasana lorong merah putih terasa makin meriah selepas matahari terbenam, dengan adanya nyala lampu warna-warni.
Hasil kreasi warga Cibahong itu viral di media sosial. Warga dari luar kampung pun berdatangan. Selepas maghrib, tampak banyak warga yang berfoto dengan kamera ponselnya di lorong merah putih.
Salah seorang warga Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Eva (36 tahun), mengaku sengaja datang ke Kampung Cibahong untuk melihat secara langsung keindahan lorong merah putih itu. Ia melihat lorong merah putih itu di media sosial Tiktok. Penasaran, langsung meluncur ke sini. Sangat luar biasa, patut diapresiasi,” ujar dia.
Warga lainnya, Nisa (35), mengaku terkesan dengan lorong merah putih itu. “Benar-benar baru sekarang lihat seperti ini. Bagus banget,” ujar perempuan yang berasal dari Kota Tasikmalaya itu.
Swadaya warga
Tokoh masyarakat Kampung Cibahong, Badrudin (54 tahun), menjelaskan, lorong merah putih itu merupakan hasil musyawarah warga. Menurut dia, warga ingin jalan yang melintasi lingkungannya dihias sedemikian rupa untuk memeriahkan momen 17 Agustus.
Menurut Badrudin, dibutuhkan waktu sekitar dua pekan untuk mendekorasi Jalan Cipawedal menjadi seperti lorong merah putih. Selain kain warna merah putih, dipasang juga lampu warna-warni. Untuk membuat peringatan Hari Kemerdekaan lebih semarak, warga juga membuat ornamen burung Garuda, serta lukisan proklamator kemerdekaan, Bung Karno dan Bung Hatta.
“Semua merupakan swadaya masyarakat. Hasil dari bahu-membahu warga, baik tenaga dan biaya,” ujar Badrudin.
Hasil gotong royong warga Kampung Cibahong mendapat apresiasi banyak pihak. Selain sempat viral di media sosial, banyak warga yang datang ke Kampung Cibahong untuk melihat langsung lorong merah putih. Badrudin mengatakan, warga yang berkunjung bukan hanya dari wilayah Kecamatan Sukarame. Ada juga dari luar daerah, seperti Kota Tasikmalaya dan Banjar.
Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto juga sempat melihat langsung lorong merah putih. Badrudin bersyukur hasil kreasi warga ini mendapat apresiasi. “Tentu kami bangga dengan membuat ini,” ujar Badrudin.
Badrudin berharap dekorasi lorong merah putih buatan warga Kampung Cibahong ini dapat membangkitkan semangat masyarakat dalam menyambut momen peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia, serta dapat membangkitkan semangat nasionalisme masyarakat.
Dilatarbelakangi jalan rusak
Dekorasi lorong merah putih di Kampung Cibahong itu sebenarnya bukan kali ini saja dibuat. Warga membuat dekorasi serupa pada momen Agustusan tahun lalu. Salah satu perbedaannya, kondisi Jalan Cipawedal masih belum bagus seperti sekarang. “Tahun kemarin jalannya masih jelek,” kata Badrudin.
Berkat dekorasi yang meriah, Kampung Cibahong mendapat sorotan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya. Termasuk juga kondisi jalannya. Tak lama setelah momen Agustusan tahun lalu, pemkab membenahi Jalan Cipawedal.
“Alhamdulillah, pemerintah merespons dengan memperbaiki jalan. Sekarang jalan sudah bagus, akhirnya kita buat lebih meriah,” ujar Badrudin.
Tokoh pemuda setempat, Atep Muntaha (30), mengatakan, ide membuat dekorasi lorong merah putih itu salah satunya memang dilatarbelakangi kondisi jalan yang rusak. Jalan Cipawedal, yang masuk dalam kewenangan Pemkab Tasikmalaya, disebut sudah lebih dari lima tahun kondisinya dibiarkan rusak.
Alih-alih menyampaikan kritik melalui demonstrasi, warga Kampung Cibahong kompak untuk berkreasi membuat dekorasi lorong merah putih di jalan yang rusak. “Ketika kreasi itu jadi sorotan, secara tidak langsung banyak pihak juga yang mengetahui kondisi jalan di sini. Masa dekorasi sudah bagus, tapi jalan masih jelek,” kata Atep.
Atep pun bangga hasil kreasi bersama warga yang berawal dari kritik jalan rusak itu mendapat apresiasi dari masyarakat luas. “Alhamdulillah, setiap malam banyak yang berkunjung,” ujarnya.
Dengan kondisi Jalan Cipawedal yang sudah baik, menurut Atep, warga Kampung Cibahong tak serta-merta berhenti berkreasi. Justru, kata dia, peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia tahun ini diupayakan lebih meriah lagi, sebagai bentuk rasa syukur warga karena jalan sudah dibenahi.
“Jadi, kita tak hanya kritik, lalu saat masalah selesai sudah tidak ada tindakan. Ini justru lebih menambah motivasi kepada masyarakat untuk lebih meriah. Tahun depan mungkin akan lebih gila lagi,” kata Atep.
Atep mengatakan, ke depannya mungkin dibuat semacam bazar untuk memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Hal itu dipertimbangkan melihat animo masyarakat yang berkunjung melihat lorong merah putih.
“Mudah-mudahan ini juga bisa meningkatkan perekonomian warga. Ketika kampung ini lebih dikenal, banyak potensi yang bisa terangkat,” ujar Atep.