Kuasa Hukum Panji Gumilang Masih Bungkam Soal Materi Gugatan ke Ridwan Kamil

Panji Gumilang menggugat Ridwan Kamil Rp 9 triliun.

Republika/ Arie Lukihardianti
Sidang gugatan Panji Gumilang pada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil perdana digelar di Pengadilan Negeri Bandung Kelas IA Khusus, Selasa (15/8/2023).
Rep: Arie Lukihardianti Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Sidang pertama gugatan pimpinan pondok pesantren Al-Zaytun, AS Panji Gumilang terhadap Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, digelar di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Selasa (15/8/2023). Agenda pertama sidang yang dipimpin Hakim ketua Tutty Haryati tersebut, hanya berupa pemeriksaan legalitas para pihak yang diwakili kuasa hukum masing-masing, baik penggugat maupun tergugat.

Selesai sidang, Kuasa Hukum Panji Gumilang, Sutardi belum bersedia membeberkan materi gugatan kliennya terhadap Ridwan Kamil. "Imateril Rp 9 perak, materil Rp 9 triliun. Ke depannya baru mediasi, nanti baru disampaikan secara jelas. Nanti kita sampaikan (materi gugatan)," ujar Sutardi, Selasa (15/8/2023).

Sutardi mengatakan, yang menjadi alasan kliennya melayangkan gugatan, karena Ridwan Kamil sebagai Gubernur dianggap terburu-buru dalam menyimpulkan sehingga merugikan kliennya. "Beliau selaku pejabat terlalu tergesa-gesa menyimpulkan sehingga berdampak sangat merugikan klien kami, seolah-olah sudah dihakimi padahal kan belum ada putusan tetap dari pengadilan," katanya.

Sementara menurut tim kuasa hukum Ridwan Kamil dari Biro Hukum Pemerintah Provinsi Jabar, Arief Nadjmudin, saat ini baru pemeriksaan berkas surat kuasa. "Sudah clear semua, kita akan melanjutkan ke mediasi, nanti akan dijadwalkan kembali (mediasinya)," kata Arief.

Arief mengatakan, pihaknya bakal terus memberikan pendampingan hukum kepada Ridwan Kamil. Meskipun, jabatannya sebagai gubernur bakal selesai dalam waktu dekat.

"Tidak masalah, lanjut saja karena berdasarkan surat kuasa yang digugatnya adalah jabatan sebagai Gubernur," katanya.

Sementara terkait materi gugatan, pihaknya mengaku belum mengetahui secara pasti. "Belum nanti dibacakan," katanya.

Sidang yang dipimpin Hakim ketua Tuti Haryat itu pun berlangsung singkat. Majelis hakim hanya menanyakan berkas kepada para pihak terkait dan selanjutnya akan dilakukan mediasi lebih dulu sebelum masuk ke materi gugatan.

"Jadi, nanti mediatornya Pak Eka Saharta Winata, diatur jadwal mediasinya. Mudah-mudahan ada jalan damai ya," kata Tuti.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler