In Picture: Kontroversi Paling Kejam di Jagat MotoGP; Ketika Valentino Rossi Disakiti Kemenangan Palsu
Padahal Rossi telah melakukan selebrasi bahkan berdiri di atas podium pertama.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Valentino Rossi tercatat mengoleksi 89 kemenangan dari 372 kali mengawali sesi balapan di kelas utama MotoGP. Dengan catatan kemenangan di 89 sesi balapan tersebut, Rossi masih menggenggam rekor sebagai pembalap dengan koleksi kemenangan terbanyak di sepanjang sejarah kelas utama MotoGP.
Namun, apabila ditelisik lebih jauh, Rossi sebenarnya bisa menambahkan satu kemenangan dalam koleksi kemenangan tersebut. Mantan pembalap dengan julukan The Doctor itu pernah menjadi yang tercepat di atas trek, tapi akhirnya harus puas dengan mendapatkan 16 poin karena dianggap finish di peringkat ketiga.
Pasalnya, race director menganulir kemenangan Rossi tersebut. Momen ini terjadi di GP Inggris, yang digelar di Sirkuit Donnington Park pada MotoGP musim 2003. Rossi, yang saat itu masih memperkuat Tim Repsol Honda, sebenarnya mampu menorehkan kemenangan dramatis di seri kedelapan MotoGP musim 2003 tersebut.
Mengawali lomba dari posisi kedelapan, Rossi sempat memacu motornya dengan begitu buruk, bahkan menyenggol pembalap lain pada awal lap pertama. Namun, pengoleksi tujuh gelar juara dunia kelas utama MotoGP itu langsung tancap gas dan bisa melewati pembalap-pembalap di depannya. Sebelum akhir putaran kedua, Rossi bahkan sudah mampu berada di posisi ketiga dan berusaha mengejar dua seteru abadinya, Max Biaggi dan Sete Gibernau.
Biaggi, yang mengawali lomba di pole position yang diikuti Gibernau, terus menjauh pada awal balapan. Kendati begitu, Rossi berhasil memangkas jarak dengan Gibernau dan mengambil alih posisi kedua di pertengahan lap ketiga. Bidikan Rossi kini tertuju pada pemimpin balapan, Biaggi.
Saat balapan yang digelar dalam sirkuit sepanjang 4,020 kilometer itu tinggal memasuki lap keenam, Rossi terus menempel Biaggi. Kondisi ini berlangsung selama 10 putaran berikutnya. Biaggi terus mendapatkan tekanan dari Rossi, yang tengah mencari celah untuk mengambil alih peringkat pertama.
Kesempatan itu akhirnya datang saat Biaggi melakukan kesalahan di tikungan esses, Biaggi melebar dan sempat keluar trek. Kondisi ini dimanfaatkan Rossi, yang tetap berada di racing line dan terus melaju dan menutup balapan dengan keunggulan 1,7 detik dari Roman Emperor, julukan Biaggi.
Rossi berhasil finish di peringkat pertama, diikuti Biaggi dan Gibernau di posisi kedua dan ketiga secara berurutan. Kendati begitu, tiga jam pascabalapan yang disaksikan 73 ribu penonton tersebut, race director menganulir hasil lomba tersebut. Rossi turun ke peringkat ketiga setelah mendapatkan sanksi tambahan waktu 10 detik.
Rossi dinilai melakukan pelanggaran ...
Rossi dinilai melakukan pelanggaran pada awal lomba. Rossi diketahui menyalip Carlos Checa, yang saat itu memperkuat tim salelit Yamaha, Tim Fortuna Yamaha, saat race stewards mengibarkan bendera kuning di pinggir lintasan.
Race stewards mengeluarkan bendera kuning usai insiden terjatuhnya pebalap Camel Pramac Pons, Tohru Ukawa, pada lap kedua. Berdasarkan aturan, pebalap dilarang melakukan manuver apapun, terutama menyalip pembalap di depannya, saat adanya bendera kuning.
Lantaran dianggap melanggar aturan ini, Rossi mendapatkan penalti 10 detik. Alhasil, dalam laporan hasil balapan, Rossi berada di urutan ketiga di belakang Biaggi dan Gibernau.
Biaggi dinobatkan sebagai pemenang GP Inggris dengan keunggulan 7 detik dari Gibernau, sedangkan Rossi tertinggal 1,2 detik dari Gibernau.
''Saya tahu, saya tetap menjadi pembalap terbaik di lintasan dalam balapan tersebut. Saya layak mendapatkan kemenangan itu karena tampil cukup baik,'' kata Rossi seperti dikutip ABC News, beberapa waktu lalu.
Tim Repsol Honda memutuskan untuk tidak mengajukan banding atas sanksi tersebut. Rossi pun akhirnya menerima keputusan race director tersebut. Kendati begitu, pembalap asal Tavulia, Italia, itu tetap melontarkan sindiran terkait keputusan race director tersebut.
''Keputusan itu jelas mengecewakan buat saya. Namun, aturan adalah tetap aturan, saya tidak bisa membantah hukum. Saya sudah mencoba menerima keputusan tersebut. Namun, saya melakukan balapan di atas trek, bukan di kantor atau di balik meja,'' kata Rossi seperti dikutip The Guardian.