Mahasiswa UNS Minta Audiensi Terkait Dugaan Korupsi, Gibran: Salah Alamat
Gibran menegaskan urusan korupsi UNS merupakan urusan Kemendikbudristek.
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO–Sejumlah Mahasiswa UNS mengajukan audiensi ke Wali Kota Solo Gibran Rakabuming untuk membahas dugaan korupsi yang terjadi di lingkungan kampus. Perwakilan mahasiswa M Khairil Ibadu Rahman menuturkan, ingin berdiskusi dengan Gibran.
"Hari ini kami sebagai mahasiswa UNS, satu surat ajuan permohonan untuk berdiskusi langsung kepada Mas Gibran selaku Wali Kota Solo, ini merupakan tindak lanjut daripada apa yang dirasakan dan juga isu yang ada dimana saat ini yakni adalah dugaan kuat korupsi Rektor di Universitas Sebelas Maret," kata Ibad, Selasa (15/8/2023)
Ibad mengaku sempat mendengar di pemberitaan Gibran sempat berkomunikasi dengan Rektor UNS, Jamal Wiwoho. "Kemarin di pemberitaan Mas Gibran sudah mengkonfirmasi bahwa membisiki Pak Rektor untuk menyelesaikan hal ini dan bahkan sudah tahu sebelum spanduk ketika Pak Prabowo datang ke UNS," katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap agar bisa bertemu dan berdiskusi secara langsung dengan putra sulung Presiden Jokowi tersebut. "Hari ini saya bicara datang langsung ke Wali Kota untuk sekitarnya ingin bertemu dan berdiskusi langsung dengan Mas Gibran sebagai Wali Kota Surakarta," katanya.
Di sisi lain, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengatakan bahwa hal tersebut tidak berkaitan dengan urusan Balai Kota Solo. Ia meminta mahasiswa tersebut untuk melaporkan ke kementerian terkait.
"Loh korupsi UNS ya ngurusnya ke pak menteri pendidikan dong, gak ada urusannya dengan balai kota, itu urusannya UNS dan kementerian gak ada urusannya dengan wali kota," katanya
"Gak ada hubungannya dengan saya kok, urusan korupsi UNS dan lain-lain itu urusan UNS dan kementerian pendidikan, (salah pintu?) salah, (gak ditemui?) Gak ada urusannya dengan saya kok," katanya menambahkan.
Kendati demikian, apabila ada dugaan korupsi Gibran mengaku tetap memonitor. Namun, soal pelaporan ia menegaskan tak tepat jika disampaikan ke balai kota Solo.
"Kalau urusan korupsi gitu kita pasti akan memonitor tapi kalau melaporkan ke saya itu salah alamat. (Komunikasi dengan Pak Jamal?) Uwis, lha itu ya udah, kita pantau semua itu nanti akan didorong di kementerian tenang aja, tapi kalau ke saya salah alamat saya tidak mau ikut campur terlalu dalam tapi saya mau monitor terus karena ini ada di solo tapi itu bukan wewenang saya ya," katanya menghadiri.