Penyebab Nyeri Bahu pada Wanita, Ternyata Bisa karena Stres
Bahu dan leher sering menjadi lokasi tanda fisik stres.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nyeri bahu atau rasa tidak nyaman di bahu menyerang banyak orang, utamanya wanita. Dalam beberapa tahun terakhir, masalah kesehatan bahu menjadi lebih umum di kalangan wanita, dengan banyak yang melaporkan ketidaknyamanan dan mobilitas terbatas pada sendi vital ini.
Dilansir laman Hindustan Times, Kamis (17/8/2023), sendi bahu adalah struktur kompleks yang memungkinkan untuk berbagai gerakan, membuatnya rentan terhadap keausan seiring waktu. Untuk itu, kesehatan bahu sangat penting untuk aktivitas sehari-hari.
Bahu yang sehat memungkinkan berbagai gerakan, memungkinkan gerakan lengan yang nyaman dalam aktivitas, dan olahraga sehari-hari. Mereka sangat penting untuk menjaga stabilitas dan kontrol selama berbagai aktivitas, meningkatkan kinerja fisik, dan mengurangi ketegangan di area lain.
Bahu yang kuat membantu mencegah masalah bahu yang umum seperti cedera manset rotator, dislokasi, atau ketegangan. Bahu yang lemah dan tidak stabil rentan terhadap cedera.
Yang perlu Anda ketahui, mengatasi nyeri bahu pada wanita membutuhkan kesadaran terhadap faktor penyebabnya, melakukan tindakan pencegahan, dan menerapkan kebiasaan gaya hidup sehat. Apa saja penyebab nyeri bahu?
1. Gaya hidup menetap
Nyeri bahu meningkat sebagai akibat dari gaya hidup saat ini. Kerja berjam-jam yang dikombinasikan dengan sedikit atau tanpa olahraga dapat melemahkan otot bahu dan menyebabkan postur tubuh yang buruk. Gerakan yang tidak memadai dan kurangnya latihan kekuatan dapat membuat sendi bahu tegang dan menciptakan ketidakseimbangan, yang mengakibatkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
2. Postur tubuh yang buruk
Postur tubuh yang buruk dan dukungan ergonomis yang tidak memadai dalam banyak konteks menyebabkan nyeri bahu pada wanita. Kesehatan bahu yang buruk dapat menyebabkan bahu membulat, postur membungkuk ke depan, dan nyeri leher.
3. Meningkatnya beban kerja dan stres
Wanita sekarang menghadapi ekspektasi dan tekanan yang jauh lebih tinggi karena mereka harus mengelola kehidupan pribadi dan profesional mereka. Wanita sering menemukan diri mereka menanggung banyak tanggung jawab, yang dapat menyebabkan peningkatan tingkat stres.
Bahu dan leher sering menjadi lokasi tanda fisik stres. Di daerah bahu, otot yang tegang dan ketegangan otot yang meningkat dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan. Nyeri bahu akibat stres dapat dikurangi dengan menggunakan teknik relaksasi, olahraga, dan rutinitas perawatan diri.
4. Gerakan berulang dan penggunaan berlebihan
Gerakan berulang dan penggunaan bahu yang berlebihan dalam aktivitas seperti mengetik, melukis, atau berolahraga dapat menyebabkan ketegangan yang tidak semestinya pada sendi, mengakibatkan ketidaknyamanan dan peradangan. Jeda teratur, rutinitas peregangan dengan teknik yang tepat semuanya dapat membantu mencegah cedera akibat penggunaan berlebihan dan menurunkan kemungkinan nyeri bahu.
5. Perubahan hormonal
Nyeri bahu dapat terjadi akibat perubahan hormonal yang dialami wanita, terutama selama kehamilan dan menopause. Fluktuasi hormon dapat memengaruhi kelemahan sendi, meningkatkan risiko nyeri, dan kerusakan. Selama ini, nyeri bahu dapat ditangani dengan menjalani gaya hidup sehat, sering berolahraga, dan mendapatkan saran medis yang tepat.
6. Faktor terkait usia
Wanita lebih mungkin mengalami nyeri bahu karena variabel terkait usia, yang sering mengakibatkan cedera manset rotator dan osteoartritis bahu. Olahraga teratur, berat badan yang sehat, dan aktivitas ramah sendi dapat memperlambat perkembangan masalah bahu yang berkaitan dengan usia.