Kompetisi Usia Muda Jadi Solusi Atasi Polemik Pemanggilan Pemain ke Timnas

Langkah ini untuk memperbanyak pemain muda potensial yang bisa memperkuat timnas.

Dok. PSSI
Perwakilan suporter Indonesia usai bertemu Ketum PSSI Erick Thohir, Sabtu (19/8/2023).
Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perwakilan suporter klub Liga 1 bertemu dengan Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir, Sabtu (19/8/2023). Perwakilan suporter menyampaikan uneg-uneg dan kritiknya terkait polemik pemanggilan pemain ke timnas.

Salah satu solusi yang dibahas adalah adalah dorongan pada PT Liga agar memutar kompetisi usia muda (elite pro academy). Ini untuk memperbanyak pemain muda potensial yang bisa memperkuat timnas.

"Mungkin bisa PT LIB menjalankan elite pro academy untuk bisa berjakan beriringan dengan liga. Karena itu bisa jadi pilihan bagi Shin Tae-yong ataupun pelatih timnas nantinya untuk memanggil pemain-pemain muda langsung dari elite pro, tidak dari senior lagi," ujar perwakilan suporter Persita Tangerang, Muhammad Olga, Sabtu (19/8/2023).

Dalam kesempatan yang sama pendiri Jakmania Ferry Indrasjarief menilai pertemuan suporter dengan Ketum PSSI menghasilkan banyak ide positif bagi sepak bola Indonesia. "Yang kedua hasil pertemuan ini bikin lega karena setidaknya ada beberapa poin yang menjadi uneg-uneg kita sudah disampaikan dan ditampung," ujar Ferry.

Menurut Ferry masukan dari suporter soal kompetisi usia muda telah ditampung dan akan dibicarakan PSSI. Ia optomistis dengan kebijakan Erick yang terbuka dan transparan dalam mengelola PSSI, sepak bola nasional akan semakin bersinar.

"Dan ini akan menjadi bahan yang akan dibicarakan di PSSI dengan klub-klub. Saya yakin seyakin-yakinnya kalau keterbukaan ini jalan terus, sepak bola kita akan berjalan lebih baik," ujar Ferry menegaskan.


Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler