Wahhh...Ada 'Salju Cantik' Menghampar di Kebun Raya Bogor, Yuks Lihat
Fenomena kapuk bak salju ini bertebaran sudah terjadi sekitar tiga hari terakhir.
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebagai destinasi wisata alam di tengah kota, Kebun Raya Bogor selalu memiliki pesona baru untuk menarik minat masyarakat. Pada Agustus ini, rontokan kapuk dari pohon randu atau kapuk yang betebaran menjadi daya tarik dari Kebun Raya Bogor.
Corporate Communication Kebun Raya, Zaenal Arifin, mengatakan fenomena kapuk betebaran ini sudah terjadi sekitar tiga hari terakhir. Di mana puncaknya terjadi pada akhir Agustus.
“Kebun Raya Bogor seperti sedang berada di musim salju, kapuk yang beterbangan ini membuat hamparan Kebun Raya Bogor diselimuti kapuk putih nan indah di atas rerumputan yang hijau,” ujar Zaenal, Ahad (20/8/2023).
Terkait pohon kapuk, Zaenal menjelaskan, di Indonesia pohon ini banyak tumbuh di pesisir utara Jawa Tengah dan Jawa Timur pada ketinggian 300 mdpl, dengan curah hujan tahunan 1500-3000 mm. Pada ketinggian yang lebih besar dan banyak hujan, pohon kapuk masih dapat tumbuh subur dan tinggi, namun buah hasil panennya tidak banyak dan sering busuk.
Ia menyebutkan, ukuran pohon ini mencapai 20 meter, besar batangnya lebih dari 50 sentimeter. Untuk berproduksi, buah dari pohon kapuk membutuhkan tanah yang cukup subur, dalam dan gembur, misalnya tanah vulkanis dan tanah endapan.
Serat buahnya diketahui digunakan untuk pengisi kasur dan bantal. Kulit pohon kapuk berguna sebagai obat untuk berbagai macam penyakit. Seperti bagi penderita kesulitan kencing,kencing batu, obat asma, obat batuk, disentri serta untuk membersihkan rambut.
“Pohon Kapuk (Kapok Tree) atau bahasa Latinnya, yaitu Ceiba pentandra (L.) Gaertn (Malvaceae) di Kebun Raya Bogor terdapat 6 pohon, dan spot favorit bagi para pengunjung, yaitu di Taman Cappelen yang berlokasi di sekitar Jalan Astrid,” katanya.