Ukraina akan Dapat Bantuan Puluhan Jet F-16 dari Denmark dan Belanda
AS selaku produsen F16 mengizinkan Denmark dan Belanda untuk menyumbangkan ke Ukraina
REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN – Denmark akan menyumbangkan 19 jet tempur F-16 untuk Ukraina. Hal itu diumumkan setelah Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen melakukan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pangkalan udara Skrydstrup, Ahad (20/8/2023). Sebelumnya Belanda pun sudah menyampaikan bakal mendonasikan F-16 untuk Kiev.
Dalam konferensi pers bersama Zelenskyy, Frederiksen mengungkapkan, negaranya berencana mengirimkan enam jet F-16 ke Ukraina sekitar tahun baru. Sebanyak lima F-16 lainnya akan ditransfer pada 2024. “Tolong ambil sumbangan ini sebagai tanda dukungan Denmark yang tak tergoyahkan untuk perjuangan negara Anda demi kebebasan,” ujar Frederiksen.
Dia menambahkan, Denmark sepenuhnya mendukung Ukraina dan siap melakukannya selama diperlukan. Sementara itu Menteri Pertahanan Denmark Jakob Elleman-Jensen mengatakan, dia bangga negaranya dan Belanda bisa menyumbangkan pesawat tempur untuk membantu Ukraina dalam pertempuran melawan Rusia.
“Dukungan Denmark untuk Ukraina tidak tergoyahkan dan dengan sumbangan pesawat F-16, Denmark menunjukkan jalan ke depan,” ucapnya.
Volodymyr Zelenskyy sangat menyambut serta mengapresiasi langkah Denmark dan Belanda menyumbangkan jet F-16 untuk Ukraina. “Kami sedang mempersiapkan kabar baik tambahan untuk prajurit Ukraina,” kata Zelensky lewat saluran perpesanan Telegram.
Sebelum ke Denmark, Zelensky sudah terlebih dulu berkunjung ke Belanda. Dalam lawatan itu Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengumumkan bahwa negaranya siap menyumbangkan armada F-16 miliknya.
Rutte belum mengungkap berapa banyak jet tempur yang bakal diberikan kepada Ukraina. Dia hanya menyebut bahwa saat ini Belanda memiliki 42 F-16.
“Hari ini kami dapat mengumumkan bahwa Belanda dan Denmark berkomitmen untuk mentransfer pesawat F-16 ke Ukraina dan angkatan udara Ukraina,” kata Rutte dalam konferensi pers bersama Zelensky di sebuah pangkalan udara di Eindhoven.
Rutte menambahkan, jet-jet tersebut akan diserahkan dari stok yang ada setelah kondisi untuk pengiriman terpenuhi. Saat ini Belanda diketahui sedang dalam proses mengganti armada F-16 miliknya dengan tipe F-35 yang lebih canggih.
Meski Rutte tak menyinggung berapa banyak jet F-16 yang akan disumbangkan Belanda, Zelenskyy telah memperkirakan jumlah yang kemungkinan bakal diterima negaranya. “Mark Rutte dan saya mencapai kesepakatan tentang jumlah F-16 yang akan ditransfer ke Ukraina setelah pilot dan insinyur kami menyelesaikan pelatihan mereka. 42 jet, dan ini baru permulaan,” ucap Zelenskyy.
F-16 tidak akan ditransfer sampai pilot dan awak darat terlatih dengan baik. Pelatihan untuk pilot diperkirakan akan memakan waktu enam bulan. Terdapat tambahan sekitar empat bulan lagi bagi awak pilot untuk mempelajari bahasa Inggris teknis sesuai standar yang dipersyaratkan.
Amerika Serikat (AS) selaku produsen F-16 telah mengizinkan Denmark dan Belanda untuk menyumbangkan jet tipe tersebut untuk Ukraina. Washington diketahui telah menjadi penyokong utama Ukraina dalam konfliknya dengan Rusia.
Ukraina telah lama mengharapkan bantuan jet tempur. Namun sebelumnya Barat masih enggan menyediakannya karena khawatir akan terseret lebih dalam konflik Ukraina dengan Rusia. Pada April lalu Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov telah meminta bantuan pertahanan udara, termasuk jet tempur F-16, kepada Spanyol. Reznikov mengatakan, negaranya membutuhkan bantuan semacam itu untuk tetap bisa meladeni pertempuran dengan Rusia.
Reznikov mengatakan, negaranya masih memerlukan lebih banyak bantuan untuk dapat menghadapi Rusia. “Bagi kami prioritas nomor satu adalah pertahanan udara,” ujarnya dalam konferensi pers bersama Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles di Madrid pada 12 April 2023 lalu.
Dia pun mengutarakan keinginannya memperoleh bantuan jet tempur. “Kami sangat tertarik dengan pesawat udara kontemporer. Kami tertarik dengan jet F-16. Karena bagi kami, menghancurkan dominasi udara Rusia adalah yang terpenting,” ucap Reznikov.
Sementara pada Februari lalu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan belum ada satu pun negara yang berkomitmen memberikan bantuan jet tempur untuk Kiev. “Sejauh ini tidak ada negara yang berkomitmen untuk memasok jet tempur,” ucapnya dalam sebuah wawancara dengan grup media Jerman, Funke, 17 Februari 2023 lalu.
Kuleba mengungkapkan, negaranya tertarik dengan pesawat tempur dari AS, Inggris, Prancis, dan Jerman. Hal itu karena keempat negara tersebut memiliki kapasitas produksi dan armada terbesar.