Otorita Ajak Generasi Muda Ikut Berperan Wujudkan Hutan Kota IKN
Siswa ingin agar yang membangunan berbagai gedung di IKN adalah pekerja lokal.
REPUBLIKA.CO.ID, KUTAI KARTANEGARA -- Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menggelar talkshow terkait IKN sebagai kota berkelanjutan, yang dihadiri ratusan pelajar SMP-SMA di Bukit Bangkirai, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pekan kemarin. Melalui talkshow tersebut, diharapkan para generasi muda bisa berperan dalam pembangunan IKN dalam mewujudkan kota hutan.
Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air OIKN, Pungky Widiaryanto, berharap para generasi muda bisa memiliki pengetahuan terkait pembangunan berkelanjutan IKN sedari dini. Dengan begitu, mereka bisa memiliki kesadaran akan pentingnya kota hutan dan pelestarian satwa.
"Sehingga pada waktu mereka siap dalam bekerja, baik bisa di IKN, di Otorita, atau di penyedia jasa di kota tersebut, mereka siap," kata Pungky di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, dikutip Senin (21/8/2023).
Terlebih, menurut Pungky, jika IKN menjadi kota dunia maka para generasi muda tidak hanya menghadapi penduduk dari sesama warga Kalimantan Timur, melainkan juga dari seluruh penjuru Indonesia bahkan dunia. "Apalagi kalau IKN ini sebagai kota dunia. Nanti yang dihadapi mereka kan bukan hanya sesama mereka, tapi dengan penduduk dari Jawa, Sumatra, Kalimantan, seluruh Indonesia bahkan kota internasional juga," katanya.
Salah seorang peserta talkshow asal SMAN 2 Semboja, Iin (18 tahun), mengatakan, ketika IKN sudah terbangun nantinya, penting bagi pemerintah untuk melakukan pengelolaan yang baik atas limbah dan sampah. Tujuannya agar masalah sampah dan limbah tidak lagi menjadi persoalan yang selalu membebani berbagai daerah di Indonesia.
"Saya nggak banyak harapan, yang penting pemerintahan semuanya diperhatikan. Apalagi kalau tentang limbah paling utama," ujar siswi kelas 12 SMAN 2 Semboja ini.
Peserta lainnya Darma (15), berharap, pemerintah tidak merusak terlalu banyak area hijau atau hutan dalam pembangunan IKN. Siswa kelas 9 SMP tersebut ingin agar tenaga kerja yang membangunan berbagai gedung di IKN, sebagian besar ialah pekerja lokal.
Dengan begitu, kehadiran IKN bisa menciptakan lapangan tenaga kerja baru. "Saya berharap pekerjanya memanfaatkan tenaga kerja lokal, bukan luar daerah. Saya akan berjuang untuk menjadi salah satu pekerja di IKN," ucap Darma.