Kekalahan di Piala Super Eropa Ternyata Masih Menghantui Sevilla

Sevilla menelan kekalahan di tiga laga terakhir di semua ajang pada awal musim ini.

EPA-EFE/Tibor Illyes HUNGARY
Pelatih Sevilla, Jose Luis Mendilibar.
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, ALAVA -- Sevilla terbukti belum mampu bangkit dari keterpurukan. Los Nervionenses menelan kekalahan di tiga laga terakhir di semua ajang pada awal musim ini.

Teranyar, Sevilla dibekap Alaves, 3-4, pada jornada kedua La Liga Spanyol musim ini, Selasa (22/8/2023) dini hari WIB. Laga di markas Alaves, Stadion Mendizorroza, itu berlangsung sengit sejak awal.

Baru menginjak 15 menit laga, dua tim sudah mampu saling mencetak gol. Alaves membuka keunggulan pada menit ketujuh via torehan Luis Rioja, sebelum akhirnya Sevilla menyamakan kedudukan pada menit ke-15 lewat gol bunuh diri Abdelkabir Abqar.

Sevilla, yang berbalik unggul melalui gol Erik Lamela pada menit ke-40, dipaksa menutup babak pertama dengan skor imbang, 2-2. Tim tuan rumah mampu menyamakan kedudukan via torehan Ruben Duarte pada menit terakir babak pertama.

Namun, pada awal babak kedua, Sevilla justru kehilangan intensitas permainan. Selepas turun minum, juara Liga Europa musim lalu itu kebobolan dua gol dalam rentang waktu lima menit. Kike Garcia mencetak dua gol Alaves, tepatnya pada menit ke-54 dan menit ke-59.

Sevilla baru bisa mengubah papan skor pada masa injury time babak kedua lewat gol dari Rafa Mir.

Pelatih Sevilla, Jose Luis Mendilibar, mengakui, kekalahan dari Manchester City via babak adu penalti di laga Piala Super Eropa, tengah pekan lalu, masih menyisakan bekas buat mentalitas anak-anak asuhnya. Sevilla belum bisa sepenuhnya bangkit dan melupakan kegagalan di Piala Super Eropa tersebut.

''Dari segi mentalitas, kekalahan itu masih sulit kami terima. Saya harus mengambil keputusan soal siapa pemain yang siap. Hal itu tidak mudah setelah partai final (kontra Manchester City),'' ujar Mendilibar seperti dilansir ABC.es, Selasa (22/8/2023).

Kondisi ini, ujar Mendilibar, berujung pada performa kurang konsisten Sevilla di atas lapangan. Pun dengan kegagalan mempertahankan intensitas dan determinasi selama 90 menit laga. Pelatih asal Spanyol itu bahkan menilai, di sepanjang laga kontra Alaves, anak-anak asuhnya kesulitan untuk bisa menunjukkan performa terbaik.

Baca Juga


''Bencana terjadi sepanjang laga. Kami tak pernah bisa bermain baik selama laga itu. Kami tak berlari sebanyak pemain Alaves, karena itu, kami mengalami kekalahan. Kami juga tak bisa memilih pertandingan. Jadi, opsinya kami harus bisa tampil dengan determinasi sama di setiap laga, baik itu di kompetisi Eropa atau domestik,'' kata Mendilibar menegaskan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler