Skoliosis, Apakah Ibu Hamil Bisa Melahirkan Secara Normal?

Skoliosis merupakan kelainan kelengkungan pada tulang belakang.

Pixabay
Ibu hamil (Ilustrasi). Sebagian besar masalah skoliosis tidak mengganggu kemampuan calon ibu untuk melahirkan normal.
Rep: Meiliza Laveda Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melahirkan secara normal dianggap sebagai metode yang paling aman dan lebih disarankan oleh dokter. Hanya saja, tidak semua ibu bisa melahirkan secara normal.

Ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil harus melahirkan secara caesar demi keselamatan diri dan bayinya. Salah satu hal yang membuat ibu hamil khawatir tidak bisa melahirkan secara normal ialah skoliosis.

Baca Juga



Skoliosis merupakan kelainan pada rangka tubuh yang menyebabkan kelengkungan pada tulang belakang. Ini bisa menyebabkan tulang belakang berbentuk huruf C atau S.

Ada beberapa kondisi yang sudah dinilai parah, misalnya, kurva kelengkungan melebihi 45-50 derajat. Lantas, bisakah ibu hamil dengan skoliosis melahirkan secara normal?

Pakar ortopedi Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) dr Widyastuti Srie Utami mengatakan sebagian besar masalah skoliosis tidak mengganggu kemampuan calon ibu untuk melahirkan normal. Lain halnya dengan kasus yang ekstrem, ini bisa membuat tambahan gejala pada saat pasien hamil.

"Awalnya skoliosisnya sudah berat tanpa hamil, pernapasan sudah tidak enak, apalagi saat hamil," kata Widyastuti di kawasan Jakarta Selatan, Senin (21/8/2023).

Ada beberapa hal yang berbeda antara ibu hamil dengan skoliosis dan tanpa skoliosis. Misalnya, dalam mecari titik tengah untuk anestasi spinal. Mencari titik tengah pada ibu hamil dengan skoliosis lebih sulit karena tulang belakangnya meliuk jadi harus mengikuti dari luar liukannya.

"Kalau tidak ada skoliosis, lebih mudah, di tengah," ujarnya.

Calon ibu yang memiliki kurva kelengkungan tulang belakang lebih dari 45 derajat sebaiknya melahirkan dengan operasi caesar. Namun, tentunya ini perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah nyeri yang dirasakan berasal dari skoliosis saja atau ada pengaruh lain.

Salah satu area yang paling bermasalah adalah pinggang bawah. Ini dirasakan bukan hanya pada pasien dengan skoliosis saja. Sebab, pinggang bawah merupakan area yang paling banyak digunakan untuk pergerakan, membawa beban tubuh, dan menopang.

Terlebih saat hamil, selain berat tubuh, ibu juga membawa berat tambahan. Oleh karena itu, jika sudah dirasakan nyeri yang sangat mengganggu perlu penderita skoliosis perlu memeriksakan diri.

"Kalau rasa nyerinya sudah signifikan dan mengganggu, pastikan ini murni skolisosis atau ada hal lain. Yang pasti, pasien dengan skoliosis jangan takut untuk menikah dan hamil karena sebagian besar tidak berpengaruh ke kemampuan melahirkan normal," ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler