Kelompok Relawan Tuan Guru Ajarkan Shalat Rawatib kepada Majelis Taklim di Tapsel

Shalat rawatib ternyata memiliki nilai amal ibadah yang besar.

Dok. Web
Pelatihan Shalat Rawatib Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara.
Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, TAPSEL -- Shalat sunat sebelum dan sesudah waktu salat wajib atau disebut shalat rawatib ternyata memiliki nilai amal ibadah yang besar, sehingga salat tersebut sebaiknya dilakukan oleh setiap muslim. Manfaat hingga tata cara shalat rawatib diajarkan dalam kegiatan yang digelar kelompok sukarelawan Tuan Guru sahabat Ganjar Pranowo di Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara. 

Baca Juga


Koordinator Wilayah (Korwil) Tuan Guru sahabat Ganjar Sumatera Utara, Zulfi Andika mengatakan, kegiatan tersebut diikuti para jemaat perempuan yang didominasi ibu-ibu anggota Majelis Taklim Al Furqon Desa Lembah Lubuk Raya, Kecamatan Angkola Barat.

Zulfi mengatakan, kegiatan-kegiatan yang digelar kelompok sukarelawan Tuan Guru sahabat Ganjar memang kerap ditambahkan materi dakwah yang sangat bermanfaat bagi umat muslim.

"Tujuan kami melaksanakan kegiatan ini adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang wawasan dan pengetahuan tentang ibadah. Dan, sekaligus kita di sini melaksanakan sosialisasi tentang Pak Ganjar Pranowo," ujarnya.

Selain pelatihan shalat sunat rawatib yang dirangkaikan dengan sosialisasi tentang Ganjar, kegiatan kali ini pun ditutup dengan pemberian bantuan tikar hingga kipas angin untuk menunjang kegiatan majelis taklim di sana.

"Alhamdulillah, masyarakat di sini ramai banyak yang hadir, antusias dalam melaksanakan (mengikuti) kegiatan-kegiatan yang selama ini kita lakukan," ujar Zulfi.

Dia menilai sambutan warga sangat positif terhadap kegiatan-kegiatan yang digelar para sukarelawan Tuan Guru sahabat Ganjar seperti yang terlihat pada kesempatan kali ini.

"Masyarakat di sini, khususnya (Kecamatan) Angkola ini sangat menerima dengan kedatangan kita selaku tim sukarelawan sahabat Ganjar," kata Zulfi menegaskan.

Penerimaan yang baik dari warga itu dimaknai sebagai bentuk dukungan mereka terhadap Ganjar untuk menjadi Presiden Republik Indonesia periode selanjutnya.

Hal itu sesuai dengan tanggapan para peserta kegiatan pelatihan salat sunat rawatib kali ini seperti diungkapkan salah seorang peserta bernama Janah.

Menurut dia, pelatihan salat maupun kegiatan keagamaan serupa memang sangat dibutuhkan oleh warga, terutama yang tinggal di wilayah pinggiran kota seperti di desanya.

"Tanggapan kami, alhamdulillah kegiatannya sangat baik, positif dan berguna bagi masyarakat di sini. Terutama, bagi kami masyarakat yang ada di pinggiran (pelosok)," ujar Janah. 

Dari penjelasan pemuka agama yang menjadi pemateri kegiatan tersebut, Janah mengaku mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat untuk dipraktekkan dalam kehidupan peribadatan sehari-hari.

Oleh karena itu, Janah berharap kepada para para relawan agar menambah kegiatan-kegiatan serupa bahkan sebaiknya digelar secara rutin dari desa ke desa.

"Karena, dapat menambah wawasan kami tentang agama. Dan, apa yang disampaikan oleh pematerinya sangat berguna. Semoga (ilmu yang diajarkan) ini dapat terealisasi (diamalkan) untuk kami ke depannya," katanya.

Sebelumnya, kelompok serupa juga menggelar edukasi mengenai pelatihan cara menjadi khatib yang baik dan benar bersama jemaah Majelis Taklim Darul Muta'alimin di Dusun VIII Tanjung Tiga, Desa Karang Gading, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. 

Koordinator Daerah (Korda) Kabupaten Langkat Muhammad Rizki mengatakan pihaknya mengatakan Kabupaten Langkat membutuhkan banyak sekali khatib untuk berkhotbah saat salat Jumat. Karena itu, pihaknya menghelat pelatihan tersebut agar makin banyak warga yang mampu menjadi khatib di wilayah tersebut.

"Kami melaksanakan pelatihan khatib Jumat karena di daerah ini membutuhkan banyak khatib untuk sholat Jumat," ujar dia, demikian dilansir dari Antara

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler