Tim Kampanye Trump Manfaatkan Foto Mugshot untuk Penggalangan Dana Pilpres AS
Foto mugshot Donald Trump akan dikenang dalam sejarah
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Foto mugshot mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan dikenang dalam sejarah. Trump adalah mantan presiden pertama yang menghadapi serangkaian tuntutan hukum.
Mugshot adalah foto yang biasanya diambil oleh kepolisian untuk tersangka kriminal. Trump telah menyerahkan diri kepada pihak berwenang di negara bagian Georgia. Dia menghadapi tuntutan pidana terkait upaya untuk membatalkan pemilu pada 2020.
Trump kemungkinan besar tidak akan menganggap peristiwa ini sebagai momen yang memalukan. Karena dia sedang mengincar masa jabatan kedua di Gedung Putih sambil berjuang melawan tuntutan pidana di empat yurisdiksi. Tim kampanye Trump melaporkan adanya lonjakan kontribusi setiap kali dia didakwa.
Beberapa bulan sebelum Trump menjalani proses pengambilan foto mugshot di Georgia pada Kamis (24/8/2023) malam, tim kampanye Trump menggunakan prospek foto mugshot sebagai peluang penggalangan dana. Dengan membayar 36 dolar AS, siapa pun dapat membeli T-shirt dengan foto mugshot Trump dan tulisan “tidak bersalah.” Puluhan desain serupa dapat dibeli secara online, termasuk banyak di antaranya yang menarik perhatian para kritikus Trump.
Dalam beberapa menit setelah foto mugshot Trump dirilis, tim kampanye Trump menggunakannya dalam permohonan penggalangan dana di situs webnya. “BERITA TERBARU: MUGSHOT DI SINI,” demikian bunyi baris subjek email penggalangan dana terbaru kampanye tersebut. Dan kutipan: “Foto ini akan selamanya tercatat dalam sejarah sebagai simbol perlawanan Amerika terhadap tirani.”
Untuk menunjukkan solidaritas, Perwakilan AS Marjorie Taylor Greene mengunggah foto dirinya tersenyum lebar di depan latar belakang abu-abu, dengan logo sheriff di pojok kiri atas untuk meniru gaya penjara. “Saya mendukung Presiden Trump melawan komite jaksa Fani Willis,” kata Greene menyindir jaksa wilayah Fulton County, Georgia, yang membujuk dewan juri untuk mendakwa Trump.
Proses pengambilan foto dan berbagai administrasi lainnya memakan waktu kurang lebih 20 menit. Setelah itu, Trump dengan cepat menghilang ke dalam iring-iringan mobil yang menunggu di luar penjara. Dia dibebaskan dengan perjanjian jaminan sebesar 200 ribu dolar AS, yang menjadi jumlah tertinggi dari semua terdakwa lainnya.
Saat meninggalkan bandara di Atlanta, Georgia, Trump mengeluarkan pernyataan singkat kepada wartawan. Dia menyangkal melakukan kesalahan dan menegaskan kembali bahwa ia memiliki hak untuk menantang kekalahannya dalam pemilu 2020.
“Kami mempunyai hak, setiap hak untuk menantang pemilu yang kami anggap tidak jujur,” kata Trump, dilaporkan Aljazirah.
Trump jadi mantan Presiden AS pertama dalam sejarah yang ditangkap....
Trump adalah seorang mantan presiden Amerika Serikat pertama dalam sejarah yang ditangkap. Dia ditangkap dan menjalani proses pengambilan foto mugshot yang kerap diasosiasikan dengan pengedar narkoba atau pengemudi mabuk.
“Ini akan selamanya menjadi bagian dari ikonografi kehidupan saat ini,” kata Marty Kaplan, seorang profesor di Fakultas Komunikasi Universitas Southern California Annenberg.
Dalam foto tersebut, Trump menghadapkan kamera di depan latar belakang abu-abu, matanya menatap lensa dengan tatapan tajam. Dia mengenakan jas biru, kemeja putih dan dasi merah. Dia berpose dengan bahu tegak, dan kepala sedikit miring ke arah kamera. Logo sheriff telah ditambahkan secara digital di atas bahu kanannya.
Beberapa dari 18 orang lainnya yang didakwa bersama Trump di Georgia tersenyum di foto mugshot mereka, seolah-olah mereka sedang berpose untuk buku tahunan. Namun foto mugshot Trump terlihat jelas, seolah-olah dia sedang menatap musuh melalui lensa.
Trump mendapatkan nomor narapidana P01135809. Mugshot adalah representasi mendalam dari sistem peradilan pidana. Ini adalah simbol hilangnya kebebasan. Mugshot secara permanen mengenang salah satu hari terburuk dalam hidup seseorang, momen ini tidak dimaksudkan untuk dijadikan lembar memo. Hal ini pasti sangat asing bagi seseorang yang terlahir dengan hak istimewa, yang terkenal suka memegang kendali, sangat memperhatikan citra dirinya, dan menjadi sosok paling berkuasa di dunia.
“Ada kekuatan pada gambar diam, yang tidak dapat disangkal,” kata Mitchell Stevens, seorang profesor emeritus di Universitas New York yang telah menulis buku tentang peran gambar dalam masyarakat modern dan bagaimana gambar tersebut menggantikan kata-kata.
“Ini seperti momen yang membekukan, dan dalam kasus ini, ini adalah momen yang tidak menyenangkan bagi Donald Trump. Dan itu bukan sesuatu yang bisa dia tinggalkan begitu saja. Itu bukan sesuatu yang bisa dia abaikan begitu saja. Momen itu akan terus hidup. Dan sangat mungkin bahwa hal itu akan berakhir seperti gambaran sejarah tentang orang ini," kata Stevens.