Polusi Udara, Orang Tua Diminta Kurangi Aktivitas Luar Ruangan Anak

Upaya ini merupakan langkah praktis untuk mencegah penyakit ISPA.

Republika/Thoudy Badai
Anak bermain di kawasan Tebet Eco Park, Jakarta, Jumat (14/7/2023). Tebet Eco Park kembali meraih penghargaan bergensi bertaraf internasional yakni Presidents Design Award Singapore. Taman yang dibangun era kepemimpinan Anies Baswedan tersebut memenangkan Design of The Year 2023. Sebelumnya, Tebet Eco Park juga mendapatkan Semec Gold Award dan Singapore Landscape Architecture Awards (SILA) pada 12 Desember 2022 lalu. Tebet Eco Park merupakan salah satu dari 400 taman yang dibangun dan direvitalisasi era Anies Baswedan saat menjabat sebagai Gubernur.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Keluarga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indra Gunawan mengimbau orang tua mengurangi aktivitas anak-anak di luar ruangan, menyusul polusi udara di Jabodetabek dan sekitarnya.

"Agar mengurangi ya aktivitas anak-anak bermain di luar ruangan atau keluar dari rumah. Ini sebagai salah satu tindakan yang bisa kita lakukan, karena kita tahu udara, khususnya di Jakarta saat ini sedang banyak polusi," kata Indra Gunawan dalam media talk bertajuk "Mencegah Kekerasan Seksual Dimulai dari Keluarga", Jumat (25/8/2023).

Menurut dia, upaya ini merupakan langkah praktis untuk mencegah penyakit yang bisa diderita anak-anak akibat terpapar polusi udara, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

"Orang tua bisa mendampingi (aktivitas dalam ruangan), tentunya memberikan pemahaman juga agar anak-anak ini bisa ikut melindungi dirinya sendiri (dari dampak polusi udara)," kata Indra Gunawan.

Ketua DPR RI Puan Maharani mengimbau pihak sekolah, terutama di Jabodetabek dan sekitarnya ikut berpartisipasi dalam mengantisipasi dampak polusi udara lantaran dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi anak-anak.

"Pemerintah harus membuat terobosan sistem secara menyeluruh, tanpa mengesampingkan dampak lain dari suatu kebijakan. Termasuk bagaimana pihak sekolah ikut berpartisipasi melakukan berbagai antisipasi. Hal ini perlu dioptimalkan untuk melindungi anak dari bahaya polusi udara," kata Puan.

Menurut dia, pihak sekolah dapat menyesuaikan sistem pembelajaran bagi siswa didik sebagai salah satu upaya antisipasi dampak dari polusi udara.

"Misalnya, menghindari dulu kegiatan belajar mengajar di luar ruangan. Lalu, pastikan sanitasi dan sirkulasi udara di kelas-kelas dalam kondisi baik. Kemudian siapkan fasilitas maupun kebutuhan medis dasar bagi anak-anak di sekolah," ucapnya.

Selain itu, Puan menyebut sekolah dan fasilitas umum, seperti taman bermain luar ruangan, perlu kembali menerapkan protokol kesehatan yang ketat demi melindungi anak dari partikel udara yang tercemar polusi.

Baca Juga


sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler