Kepala BPIP: Stunting tak Pancasilais

Upaya mengatasi stunting perlu dilakukan untuk meningkatkan SDM berikutnya.

Dok. BPIP
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Drs KH Yudian Wahyudi.
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi stunting. Hal itu diwujudkan dalam kunjungan BPIP ke Kali Code, Yogyakarta, pada Senin (28/8/2023) siang ini. 


"Setelah dari UGM ini kan ada diskusi. tapi nanti jam 1 kami akan ada acara di Kali Code untuk mengurangi stunting," kata Kepala BPIP Yudian Wahyudi kepada Republika, Senin. 

Yudian mengatakan bahwa stunting tidak sesuai dengan nilai Pancasila. Untuk itu pemerintah perlu memperhatikan kesehatan dan gizi anak-anak bangsa. 

"Stunting ini kan tidak Pancasilais ya dalam arti kita perlu memperhatikan kelompok-kelompok yang kurang beruntung," ucapnya.

Deputi Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP Prakoso mengatakan bahwa upaya dalam mengatasi stunting perlu dilakukan untuk meningkatkan sumber daya manusia berikutnya. Ia menuturkan bahwa Indonesia memiliki daerah yang luas serta sumber daya manusia yang potensial yang perlu diubah menjadi kompetitif, salah satunya melalui penguasaan teknologi. 

"Sebelumnya lagi manusia harus unggul, sebelumnya lagi dia harus berkecukupan dalam gizi dan sebagainya sehingga mampu berkompetisi yang nantinya menjadi generasi berikutnya," ungkapnya. 

BPIP bekerja sama dengan Yayasan Ghifari Yogyakarta dan Fisipol UGM menggelar Sosialisasi  Ideologi Pancasila Melalui Wicara dan Amal Pancasila 'Gotong Royong Membangun Masyarakat Berkeadilan'. Sosialisasi tersebut menghadirkan sejumlah pembicara antara lain Fasilitator Nasional Moderasi Beragama, Sahiron, Wakil Rektor UGM Suratman, Penulis Buku Kalis Mardiasih, dan dosen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Fisipol UGM, Suzzana Eddyono. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler