Rampung LRT, Adhi Karya Lanjut Garap Proyek MRT Senilai Rp 6,8 Triliun

Proyek yang digarap Adhi Karya yaitu CP 201 Rp 4 triliun dan CP 202 Rp 2,8 triliun.

Republika/Putra M. Akbar
Pengendara motor melintas di dekat konstruksi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang sedang dalam tahap pembongkaran di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, Jumat (26/5/2023). Sebanyak empat JPO yang menghubungi Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk dibongkar untuk persiapan pembangunan konstruksi MRT Jakarta CP202. JPO yang dibongkar yaitu, JPO Harmoni yang berada di depan Duta Merlin, JPO Harmoni di depan Bapeten, JPO Sawah Besar dan JPO Mangga Besar.
Rep: Retno Wulandhari   Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) telah tuntas menyelesaikan pembangunan LRT Jabodebek. Perseroan berkomitmen untuk menghasilkan kerya-karya terbaik lainnya.

Baca Juga


Saat ini, ADHI tengah mengerjakan dua megaproyek transportasi kereta api lainnya. Kedua proyek tersebut antara lain MRT Jakarta CP 201 senilai Rp 4,0 triliun dan CP 202 senilai Rp 2,8 trilliun.

"Dengan komitmen perusahaan dan upaya kontinu pengembangan kompetensi tersebut, perseroan dapat terus menghasilkan karya-karya besar dan terbaik," kata Direktur Utama ADHI Entus Asnawi melalui siaran pers, Senin (28/8/2023).

Adapun dalam skala regional, ADHI telah dipercaya membangun sarana kereta Kota Manila, Filipina. Dari proyek LRT Filipina ini, total nilai kontrak untuk porsi ADHI sebesar Rp 3,7 triliun.

Sebelumnya dalam proyek LRT Jabodebek, ADHI berperan dalam pembangunan jaringan kereta ringan sepanjang 44 kilometer dengan terdiri dari tiga koridor, yaitu Harjamukti (Cibubur)-Cawang, Jatimulya (Bekasi Timur)-Cawang, dan Cawang-Dukuh Atas dengan total 18 stasiun. 

Teknologi yang dipergunakan dalam struktur lintasan rel LRT Jabodebek dirancang dengan menggunakan U-shaped girder yang memiliki kelebihan mampu meredam kebisingan suara, menahan getaran gempa sehingga memiliki bentuk ramping untuk menjaga estetika lingkungan perkotaan. 

LRT Jabodebek juga beroperasi tanpa masinis dengan menggunakan teknologi Grade of Automation (GoA) tiga yang dikendalikan melalui Operation Control Center (OCC). Lingkup pekerjaan ADHI meliputi pekerjaan struktur, railways system, persinyalan, serta stasiun dan depo. 

"Proyek ini merupakan karya terbaik yang telah dicurahkan oleh ADHI bersama beberapa BUMN serta Kementerian Perhubungan, PUPR dan Kementerian BUMN untuk kelahiran sebuah infrastruktur kereta perkotaan yang efisien dan ramah lingkungan," kata Entus. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler