Libya Terbujuk CIA Ikut Gerbong Normalisasi Hubungan dengan Israel

Perdana menteri Libya dan direktur CIA bertemu Januari lalu.

AP/Alex Brandon
Penandatanganan Abraham Accords dihadiri menlu Bahrain, PM Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Donald Trump, dan menlu UEA, Selasa (15/9/2020).
Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI – Pertemuan Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Eli Cohen dengan Menlu Libya Najla Mangoush menimbulkan kegaduhan. Bahkan Perdana Menteri Abdul Hamid Dbeibah memberhentikan sementara Mangoush pascapertemuan itu.

Baca Juga


Mengenai kegaduhan ini, dua pejabat senior Libya mengungkapkan Perdana Menteri Dbeibah tak mengetahui tentang pembicaraan menlunya dengan menlu Israel. Salah satu pejabat menyatakan, Dbeibah memberi lampu hijau atas pertemuan itu bulan lalu. 

Persetujuan tersebut diberikan saat dalam sebuah kunjungan ke Roma, Italia. Kantor perdana menteri, jelas dia, berkoordinasi dengan Mangoush. Menurut pejabat kedua, pertemuan dua menlu itu berlangsung sekitar dua jam. 

Mangoush, jelas dia, memberikan keterangan langsung kepada perdana menteri setelah kembali dari Roma ke Tripoli. Pertemuan ini dimediasi AS sebagai upaya mendorong Libya bergabung bersama beberapa negara Arab yang sudah menormalisasi hubungan dengan Israel. 

‘’Normalisasi hubungan antara Libya dengan Israel pertama kali dibahas dalam sebuah pertemuan Dbeibah dan Direktur CIA William Burns yang berkunjung ke ibu kota Libya pada Januari lalu,’’ ungkap pejabat tersebut seperti dilansir Associated Press, Senin (28/8/2023).

Ia menambahkan, perdana menteri memberikan persetujuan awal bergabung dengan negara-negara yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel lewat Abraham Accords. Namun, ia mempertimbangkan kecaman publik yang selama ini mendukung Palestina. 

Negara Afrika Utara ini tak mengakui Israel maupun mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel. Merujuk undang-undang Libya tahun 1957, berhubungan dengan Israel diancam hukuman penjara hingga sembilan tahun. 

Kementerian Luar Negeri Israel tak merespons pertanyaan mengenai persoalan ini termasuk apakah Cohen mengumumkan pertemuannya dengan Mangoush di Italia, sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Libya ataukah belum. 

Pada Senin (28/8/2023), seorang pejabat Israel mengungkapkan, pertemuan antara Mangoush dan Cohen telah disepakati terlebih dahulu di tingkat lebih atas di Libya. Pertemuan itu berlangsung lebih dari satu jam. 

Dari Yerusalem Barat, Aljazirah melaporkan, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan pembicaraan Cohen dengan Mangoush merupakan pertemuan yang sudah dikoordinasikan antara kedua belah pihak. 

‘’Ini bukan sesuatu yang kebetulan dilakukan. Ini sengaja dilakukan, pembicaraan langsung antara keduanya dihadiri pula oleh menteri luar negeri Italia,’’ kata juru bicara tersebut. Koordinasi kedua belah pihak juga termasuk konten pengumuman. 

Namun, ia mengakui, waktu pengumuman atas pertemuan itu belum disepakati. ‘’Ini kemudian mengejutkan pihak Libya ketika Cohen menyampaikan pernyataan adanya pertemuan dengan menlu mereka,’’ katanya menegaskan. 

Secara terpisah, mantan menlu dan perdana menteri Israel, Yair Lapid mengkritik Cohen yang mengungkapkan pertemuan sensitif seperti itu kepada publik. 

‘’Negara di dunia pagi ini melihat bocornya pertemuan menlu Israel dan Libya. Mereka pun bertanya pada diri sendiri, mungkinkah membangun hubungan dengan negara ini (Israel)? Mungkinkah mempercayai negara ini?’’ ujar Lapid.

sumber : AP/Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler