Dukungan pada Pesepak Bola Putri Spanyol Hermoso tak Hanya Datang dari Dunia Sepak Bola

Aktris Hollywood, Natalie Portman, menyuarakan dukungan pada Hermoso.

AP Photo/Abbie Parr
Pesepak bola putri asal Spanyol, Jennifer Hermoso (kiri).
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Aktris Hollywood, Natalie Portman, menyuarakan dukungan kepada pesepak bola putri asal Spanyol, Jennifer Hermoso. Dukungan ini diberikan Portman menyusul polemik skandal pelecehan seksual yang dilakukan Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), Luis Rubiales, terhadap mantan gelandang tim putri Barcelona tersebut.

Dalam sebuah unggahan di akun media sosialnya, Portman menampilkan screen shot salah satu artikel dari media asal Amerika Serikat (AS), New York Times. Aktris berusia 42 tahun itu melengkapi unggahan tersebut dengan pesan dukungan buat Hermoso.

''Saya bersama @JenniHermoso #SeAcabo,'' tulis peraih penghargaan aktris wanita terbaik di gelaran Academy Awards via aktingya di film Black Swan pada 2010 silam tersebut seperti dilansir Marca, Selasa (29/8/2023).

Dalam pesan tersebut, Portman ikut menyertakan #SeAcabo. Secara harfiah, Se Acabo, yang berasal dari bahasa Spanyol, dapat diartikan ''Ini Sudah Berakhir'' dalam bahasa Indonesia.

Dalam konteks dukungan terhadap Hermoso, #SeAcobo juga dinilai memiliki pesan serupa dengan #MeToo yang digunakan pada 2017 silam sebagai bentuk dukungan terhadap korban pelecehan seksual. Pesan dukungan dari aktris berusia 42 tahun itu sepertinya menjadi dukungan pertama terhadap Hermoso, yang berasa di luar dunia sepak bola ataupun olahraga.

Sebelumnya, otoritas penyelenggara kompetisi sepak bola putri AS (NSWL) ikut mengunggah pesan serupa di akun media sosialnya lengkap dengan sebuah video. Pun dengan dukungan dari pesepak bola putri asal AS, Megan Rapinoe dan Alex Morga. Selain itu, dukungan Hermoso juga datang dari tim wanita asal Meksiko, Pachuca. Tidak berhenti di situ, para pesepak bola pria juga ikut memberikan suara dukungan buat Hermoso.

Para penggawa Sevilla mengenakan kaos bertuliskan #SeAcabo sebelum tampil di laga lanjutan La Liga Spanyol, akhir pekan lalu. Begitu pula dengan sikap Borja Iglesias yang menolak memperkuat timnas Spanyol selama Rubiales masih menjabat sebagai Presiden RFEF.

Semua dukungan ini berpangkal pada aksi mencium bibir yang dilakukan Rubiales terhadap Hermoso. Aksi ini dilakukan Rubiales dalam seremoni pengalungan medali usai partai final Piala Dunia Wanita 2023, dua pekan lalu.

Rubiales kedapatan mencium bibir Hermoso, yang menjadi salah satu penggawa timnas Spanyol saat sukses menundukkan Inggris, 1-0, di laga final. Aksi Rubiales ini dianggap tidak senonoh dan melecehkan Hermoso.

Pria berusia 46 tahun itu sempat mengungkapkan permohonan maaf. Namun, desakan buat Rubiales untuk mundur sebagai Presiden RFEF terus bermunculan.

Kendati begitu, Rubiales bergeming. Mantan pemain bertahan Atletico Madrid itu bersikeras tidak akan meletakkan jabatannya sebagai Presiden RFEF.

Rubiales justru menyebut, ciuman itu dilakukan atas dasar suka sama suka dan sudah ada consent dari Hermoso. Rubiales malah merasa menjadi korban dari sebuah upaya pembunuhan karakter dari berbagai pemberitaan miring terkait aksinya tersebut. Ini menjadi sederet alasan buat Rubiales untuk tetap bertahan di kursi Presiden RFEF.

Baca Juga


Bantahan datang dari Hermoso. Pesepak bola putri berusia 33 tahun itu membantah dengan keras klaim dari Rubiales soal consent tersebut.

Hermoso mengaku merasa tidak nyaman dan tidak suka saat Rubiales menciumnya di bagian bibir. Skandal pelecehan seksual ini sudah menjadi bola panas, setidaknya buat Rubiales.

Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) telah menjatuhkan sanksi skorsing sementara buat Rubiales selama 90 hari seiring dengan investigasi yang tengah dilakukan oleh otoritas tertinggi sepak bola sejagat tersebut. Keputusan Rubiales untuk bertahan sebagai Presiden RFEF pun diikuti dengan respon keras dari berbagai pihak.

Wakil Presiden RFEF, Rafael del Almo, dan 11 anggota program timnas putri Spanyol memilih mengundurkan diri. Keputusan serupa diambil seluruh anggota tim pelatih timnas putri Spanyol, yang dipimpin oleh Jorge Vidal.

Para penggawa timnas putri Spanyol juga mengancam tidak akan mau tampil di laga internasional selama Rubiales masih menjabat sebagai Presiden RFEF. Selain itu, Pemerintah Spanyol juga dikabarkan siap mengambil jalur hukum terkait kemungkinan pelecehan seksual yang dilakukan Rubiales.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler