Inggris Kembali Tunda Pemeriksaan Makanan di Perbatasan Pasca-Brexit

Inggris akan memberlakukan sertifikasi produk makanan impor mulai 31 Januari 2024.

AP Photo/Matt Dunham
Bendera Uni Eropa dan bendera Inggris (ilustrasi). Pemerintah Inggris menunda pemberlakuan pemeriksaan pasca-Brexit terhadap makanan, tumbuhan, dan produk hewani dari Uni Eropa (UE).
Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris mengumumkan penundaan untuk kali kelima dalam pemberlakuan pemeriksaan pasca-Brexit terhadap makanan, tumbuhan, dan produk hewani dari Uni Eropa (UE). Kantor Kabinet menerbitkan Model Operasi Target Perbatasan pada Selasa (29/8/2023), menetapkan jadwal pelaksanaan pemeriksaan, yang bertujuan untuk “melindungi Inggris dengan lebih baik dari ancaman biosekuriti dan menciptakan sistem perbatasan kelas dunia.”

Baca Juga


Menurut kantor tersebut, sertifikasi kesehatan untuk impor produk hewani, tumbuhan, produk nabati berisiko menengah, dan pangan (dan pakan) berisiko tinggi yang berasal dari non-hewani dari Uni Eropa kini akan dimulai pada 31 Januari 2024. Ini berarti pengenalannya telah tertunda tiga bulan lagi dari akhir Oktober, seperti yang direncanakan sebelumnya.

Sementara itu, pemeriksaan identitas dan fisik berbasis risiko dan dokumenter pada produk-produk, yang disebutkan di atas akan diperkenalkan pada April 2024. Deklarasi keselamatan dan keamanan untuk impor Uni Eropa akan diterapkan pada Oktober 2024.

Jadwal yang direvisi ini bertujuan untuk “memberi para pemangku kepentingan waktu tambahan guna mempersiapkan pemeriksaan baru,” kata Kantor Kabinet.

“Model Operasi Target Perbatasan kami akan memastikan perdagangan yang lebih efisien bagi dunia usaha, melindungi terhadap ancaman biosekuriti dan lebih lanjut menindak impor ilegal seperti senjata api dan obat-obatan,” kata Lucy Neville-Rolfe, Menteri Negara di Kantor Kabinet.

Kantor tersebut memperkirakan dampak pengendalian perbatasan terhadap inflasi pangan tidak terlalu besar, diperkirakan kurang dari 0,2 persen dalam tiga tahun.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler