Pemerintah Gabon Dikudeta, Presiden Minta Tolong

Presiden Ali Bongo ditempatkan sebagai tahanan rumah stelah dikudeta.

Presiden Gabon yang dikudeta oleh militer, Ali Bongo Ondimba
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, LIBREVILLE -- Presiden Gabon, Ali Bongo, meminta tolong kepada seluruh negara-negara mitra untuk bertindak setelah militer melakukan kudeta di negara kaya minyak di Afrika tengah itu. Setelah militer resmi mengumumkan kudeta, Bongo dan keluarganya ditahan.

Baca Juga


“Saya mengirimkan pesan kepada semua teman-teman di seluruh dunia untuk memberitahu mereka agar bertindak. Orang-orang di sini menangkap saya dan keluarga saya,” kata Bongo dalam sebuah video dalam bahasa Inggris.

Keluarga Bongo secara turun temurun telah memerintah Gabon selama lebih dari 55 tahun. Bongo ditempatkan sebagai tahanan rumah dan salah satu putranya ditangkap karena pengkhianatan. Dalam video itu, Bongo terlihat khawatir. Dia mengatakan putranya berada di satu lokasi, sementara istrinya ada di tempat lainnya.

“Saya di kediaman dan tidak terjadi apa-apa, saya tidak tahu apa yang terjadi, saya memanggil Anda untuk bertindak," ujar Bongo, dilaporkan Al Arabiya, Rabu (30/8/2023).

Sebelumnya, seorang pemimpin militer mengatakan, putra Bongo dan penasihat dekatnya Noureddin Bongo Valentin, kepala stafnya Ian Ghislain Ngoulou serta wakilnya, dua penasihat presiden lainnya dan dua pejabat tinggi di Partai Demokrat Gabon (PDG) yang berkuasa telah ditangkap.Mereka dituduh melakukan makar, penggelapan, korupsi dan memalsukan tanda tangan presiden, serta tuduhan lainnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler