Presiden FIFA Akhirnya Bicara Keras Seputar Insiden Cium Bibir di Final Piala Dunia Wanita

Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol dilarang aktif di sepak bola selama 90 hari.

AP Photo/Steve Markham
Tim Spanyol melakukan selebrasi saat menjuarai final sepak bola Piala Dunia Wanita melawan Inggris di Stadium Australia di Sydney, Australia, Ahad (20/8/2023).
Rep: Frederikus Bata Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Presiden FIFA Gianni Infantino akhirnya berbicara tentang kontroversi setelah final Piala Dunia Wanita 2023 di Australia pada 20 Agustus lalu. Saat itu Spanyol keluar sebagai pemenang. Armada La Roja mengalahkan Inggris 1-0 di Sydney. 

Baca Juga


Setelahnya, perayaan perayaan berlangsung. Kontroversi terjadi. Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) Luis Rubiales memberi selamat kepada pemain bernama Jenni Hermoso dengan cara tak biasa. Ia memeluk lalu mencium bibir pesepak bola 33 tahun itu. Pro-kontra terjadi.

Infantino akhirnya bersuara. Menurutnya aksi Rubiales seharusnya tak perlu terjadi. Insiden tersebut merusak momen penting ini.

"Perayaan yang pantas untuk para juara, dirusak oleh apa yang terjadi setelah peluit akhir dibunyikan," kata tokoh 53 tahun ini, dikutip dari sports.ndtv.com, Jumat (1/9/2023).

FIFA merespons situasi ini. Empat hari setelah final, penyelidikan terhadap aksi Rubiales dilakukan. FIFA lantas melarangnya aktif di sepak bola nasional dan internasional selama 90 hari.

Penyelidikan terus berlanjut. Infantino menyesalkan perbincangan mengenai kesuksesan Spanyol yang nyaris tak terdengar. Orang-orang lebih fokus berbicara seputar insiden ciuman itu.

"Hal ini seharusnya tidak pernah terjadi," ujar Infantino.

Ia menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut ke Badan Disiplin FIFA. Semua diurus dengan penuh tanggung jawab. Ia sebagai pemimpin selalu mengawasi proses ini.

Mereka fokus pada isu besar. Ini bukan hanya tentang sepak bola. Lebih dari itu, ada penghormatan terhadap manusia dan perempuan secara khusus.

"Kami harus terus fokus pada cara untuk lebih mendukung perempuan dan sepak bola wanita di masa depan, baik di dalam maupun di luar lapangan. Menjunjung tinggi nilai-nilai sejati dan menghormati para pemain sebagai pribadi serta atas penampilan fantastis mereka," ujar Infantino.

Pelatih kontroversial Jorge Vilda juga dipecat karena skandal ini. Lebih dari 80 pemain di Spanyol melakukan aksi protes. Saat ini Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) dipimpin oleh Pero Rocha untuk sementara. Pemilihan pengganti Rubiales akan berlangsung pada 2024. RFEF meminta Rocha mengatur proses transisi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler