Forum Zakat Gelar 'Zakat goes to Campus' di Universitas Hasanuddin

'Zakat goes to Campus' perluas sosialisasi zakat ke generasi muda.

Dok. Forum Zakat
Forum Zakat bersama Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar Zakat goes to Campus Optimalisasi Gerakan Zakat di Sulawesi Selatan, Mahasiswa Bisa Apa?, di Universitas Hasanuddin.
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Zakat bersama Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar Zakat goes to Campus ‘Optimalisasi Gerakan Zakat di Sulawesi Selatan, Mahasiswa Bisa Apa?’, di Universitas Hasanuddin, Kamis (31/8/2023). Wadek akademik dan kemahasiswaan Universitas Hasanuddin (UNHAS) Sulawesi Selatan Dr Maskun, berharap mahasiswa dan akademisi memanfaatkan zakat dan pengelolaannya sebagai karya ilmiah. 

Baca Juga


“Produk karya ilmiah ini nantinya dapat digunakan sebagai literasi bagi masyarakat dalam memahami hukum islam,” ungkapnya, dalam keterangan tertulis, Jumat (1/8/2023).

Sekretaris Umum Forum Zakat Nasional Irvan Nugraha mengatakan, mahasiswa diharapkan terlibat dalam memperluas sosialisasi dari zakat ke Masyarakat. 

“Secara nasional indeks literasi zakat itu ada diangka 72,5. Dan akan terus didorong untuk sosialisasi yang merata ke berbagai daerah serta kaum Gen Z,” kata dia. 

Lebih lanjut, ia mengatakan, mahasiswa UNHAS juga dapat mencontoh semangat berjuang Sultan Hasanuddin Pahlawan yang dijuluki Ayam Jantan dari Timur. 

“Kita tau Sultan Hasanuddin dikenal sebagai sosok yang tegas, berani, dan pantang menyerah, serta berjuang dengan penuh kebanggaan. Maka dengan bangga kita melakukan kolaborasi antara FOZ dan BEM UNHAS untuk memajukan Gerakan Zakat dan mensejahterakan masyarakat Sulawesi Selatan,” jelasnya. 

Saat ini, FOZ memiliki program yang bersentuhan dengan mahasiswa mulai dari pemagangan yaitu Program Kampus Zakat dan Kompartemen Beasiswa. 

Ketua DPRD Provinsi Sulawesi selatan Andi Ina Kartika Sari, mengatakan, mahasiswa harus menjadi subjek dalam gerakan zakat. 

“Melalui gerakan zakat, mahasiswa dapat turut serta dalam  pembangunan masyarakat sosial di wilayah sulawesi selatan,” ungkapnya.   

Perwakilan Kemenag M Bakri, mengatakan, saat ini penghimpunan zakat masih rendah. “Diharapkan mahasiswa menjadi garda terdepan dalam literasi zakat,” ujarnya.

Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulsel Drs H Nur Syamsu Sultan, berharap, media massa dapat membantu menguatkan kepercayaan publik terhadap pengelolaan zakat. 

“Kami berharap dengan perannya mahasiswa dalam menggunakan media informasi bisa menekankan fakta dibandingkan opini pribadi,” katanya. 

Kegiatan ZGTC diadakan selama dua hari yang diawali dengan Zakat Expo dan pembukaan seleksi bantuan biaya pendidikan, pemagangan dan lomba video & opini. Sejumlah Organisasi Pengelola Zakat di Sulsel turut terlibat yaitu, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, YBM PLN, BMH, Yatim Mandiri, Al Azhar, LazisMu dan WIZ.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler