Tidak Takut Bernasib Seperti Nasdem Karena Merapat ke Anies? Ini Jawaban PKB

Waketum PKB Jazilul Fawaid sebut tidak memahami maksud dari 'dinasdemkan'.

Republika/Thoudy Badai
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid. Waketum PKB Jazilul Fawaid sebut tidak memahami maksud dari 'dinasdemkan'.
Rep: Wahyu Suryana Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PKB secara mengejutkan menyambut baik tawaran kerja sama dari Partai Nasdem dari Koalisi Perubahan. Padahal, Nasdem banyak 'dihantam' masalah setelah deklarasi mengusung Anies Baswedan untuk Pilpres 2024.

Baca Juga


Mulai dari menterinya yang ditetapkan tersangka kasus korupsi oleh Kejagung, menterinya yang disebut tersangkut kasus yang diusut KPK sampai ancaman reshuffle kepada menteri-menteri dari Partai Nasdem.

Kondisi ini memunculkan istilah 'dinasdemkan' di kalangan politisi. Bahkan, banyak publik yang merasa partai-partai seakan takut untuk berafiliasi dengan Koalisi Perubahan maupun capres Anies Baswedan.

Ketakutan itu sempat ditanyakan awak media kepada elit-elit PKB usai menggelar rapat pleno di Jakarta. Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, memberi gestur-gestur seperti tidak mengetahui maksud dari dinasdemkan.

"Apa itu dinasdemkan," kata Jazilul, Jumat (1/9).

Setelah dijelaskan sekalipun, Jazilul tampak tidak mau menjawab apakah PKB berani menanggung dampak jika mengusung Anies Baswedan atau merapat ke Koalisi Perubahan. Jazilul banyak memberi senyum sambil berlalu.

"Tidak, tidak, nanti kita," ujar Jazilul yang biasanya dikenal ceplas-ceplos, termasuk jika menyampaikan sindiran-sindiran terkait pilpres.

Jazilul hanya menyampaikan kalau PKB menyambut baik tawaran kerja sama yang datang dari Partai Nasdem. Namun, ia menegaskan, untuk sikap pasti PKB akan ditentukan dalam rapat yang digelar di Surabaya, Jumat sore.

Senada, Sekjen PKB, Hasanuddin Wahid, tampak belum mau memberi komentar lengkap tentang tawaran kerja sama dari Partai Nasdem. Baik terkait apa saja kerja sama yang ditawarkan maupun kapan tawaran itu disampaikan.

"Itu jalan langit, karena kan tiba-tiba saja, cepat dan alhamdulillah, kita menyambut baik," kata Hasanuddin.

Ia menambahkan, rapat pleno di Jakarta turut mengutus DPP PKB untuk bisa berkonsultasi kepada kiai-kiai sepuh di pesantren kalangan NU. Hal itu dirasa penting untuk meminta pandangan mereka atas tawaran dari Nasdem.

"Hari ini, secepatnya ke seluruh masyayikh-masyayikh yang selama ini  berpengaruh memberikan dukungan, dorongan dan selama ini petuah-petuahnya sangat didengarkan umat, nanti kita tunggu rapat sore nanti," ujar Hasanuddin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler