Erick Thohir Puncaki Survei Cawapres, Sandiaga Dinilai Makin Berat Jadi Pendamping Ganjar
Erick jauh mengungguli Sandiaga di sejumlah survei Pilpres 2024.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Data terbaru yang dikeluarkan Lembaga Survei Indonesia(LSI) memaparkan, Erick Thohir merupakan sosok yang paling pas untuk mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang. Nama Erick jauh unggul (17 persen) dibandingkan Sandiaga Salahuddin Uno (13,6 persen). Ketika disimulasikan Ganjar Pranowo-Erick Thohir, pasangan ini unggul sangat signifikan (39 persen) dibandingkan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar (33,7 persen).
Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo menjelaskan, saat ini banyak cawapres alternatif yang memiliki potensial yang besar untuk mendampingi Ganjar Pranowo. Salah satu alternatif cawapres potensial untuk Ganjar adalah Erick Thohir. Potensi yang cukup besar untuk mendampingi Ganjar lantaran Erick berasal dari kelompok religius.
"Desain awal pendamping Ganjar berasal dari kelompok religius. Karena Ganjar berasal dari kalangan nasionalis, sehingga sosok yang tepat untuk mendampingi Ganjar adalah kelompok religus yang dekat dengan NU ataupun Muhammadiyah," ucap Ari.
Ari berkata, saat ini tokoh yang dekat dengan NU dan Muhammadiyah adalah Erick Thohir. "Sehingga wajar jika survei LSI menempatkan Erick sebagai sosok yang paling pas untuk mendampingi Ganjar," ucap Ari.
Memang masuknya Sandiaga ke PPP sejatinya untuk membranding sebagai kelompok religius yang nantinya dapat mendampingi Ganjar Pranowo. Namun branding Sandiaga untuk menjadi kelompok relegius dinilai Ari tidak berjalan mulus. Sebab selama menjadi pendamping Prabowo Subianto di pilpres 2019 yang lalu, Sandiaga sudah diposisikan sebagai kalangan nasionalis.
Saat ini ada kecenderungan elektabilitas Erick terus merangkak naik. Ari menduga naiknya elektabilitas Erick selain karena kinerjanya sebagai Menteri BUMN dan menjadi ketua PSSI, kedekatan dengan NU juga turut mempengaruhi.
"Memang yang cocok untuk mendampingi Ganjar adalah kelompok religus yang dekat dengan NU ataupun Muhammadiyah. Saat ini tokoh yang dekat dengan NU dan Muhammadiyah adalah Erick Thohir. Sehingga wajar jika survei LSI menempatkan Erick sebagai sosok yang paling pas untuk mendampingi Ganjar," ucap Ari.
Sebagai anggota Banser, Erick dinilai Ari merupakan tokoh yang sangat dekat dengan NU. Sementara PAN yang mencalonkan Erick cawapres, merupakan bukti kedekatan Menteri BUMN itu kepada kalangan Muhammadiyah. Tingginya elektabilitas Erick saat ini dinilai Ari sangat menguntungkannya.
Selain berpotensi besar mendampingi Ganjar, Erick yang dikelompokan sebagai kelompok religius juga sangat tepat jika dipasangkan dengan Prabowo. Terlebih lagi posisi Erick yang tak terikat dengan salahsatu parpol akan membuat ruang gerak politiknya masih sangat luas.
"Meski sudah dicalonkan sebagai cawapres dari PAN, Ertick masih bisa dipasangkan Ganjar. Sehingga peluang Erick dipasangkan dengan Ganjar atau Prabowo sangat besar. Apalagi Erick melakukan branding politik dengan masuk ke NU melalui Banser dan diusung oleh PAN yang merupakan sayap kelompok Muhammadiyah. Saya melihat Erick sangat cerdas bermain diantara Ganjar dan Prabowo," ujar Ari.
Sementara untuk Sandiaga lanjut Ari, ada kecenderungan trend penurunan elektabilitas. Kecenderungan penurunan elektabilitas Sandiaga juga terlihat di berbagai survei politik. Termasuk yang dibuat Kompas.
Bergabungnya Sandiaga dengan PPP dinilai Ari membuat ruang geraknya menjadi cawapres selain Ganjar menjadi sangat terbatas. Sandiaga semata-mata hanya bisa dipasangkan dengan Ganjar. Memang skenario besar yang dilakukan Sandiaga ketika bergabung dengan PPP adfalah agar ia dapat mendampingi Ganjar sebagai cawapres.
"Berpasangan dengan Anies, Sandiaga sudah memiliki pengalaman. Selain memiliki pengalaman dengan Prabowo di Pemilu 2019, keluarnya Sandiaga dari Partai Gerindra juga mempersempit ruang Sandiaga menjadi cawapres Prabowo. Sehingga keluarnya Sandiaga dari Partai Gerindra memang opsinya hanya untuk menjadi cawapres Ganjar. Sehingga Sandiaga hanya fokus menjadi cawapres Ganjar," kata Ari.