Kualitas Udara Menurun, Warga Padang Diimbau Pakai Masker

Ada sedikit penurunan kualitas udara di Kota Padang

ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Iustrasi sudut Kota Padang. Ada sedikit penurunan kualitas udara di Kota Padang
Rep: febrian Fachri Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Mairizon, mengimbau masyarakat kembali menggunakan masker karena kualitas udara di Kota Padang mengalami penurunan.

Baca Juga


Mairizon juga mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas yang mencemari udara. "Kualitas udara kita mengalami penurunan dalam beberapa hari ini," kata Mairizon, Ahad (3/9/2023).

Berdasarkan data Stasiun AQMS di Padang, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kota Padang berada di kategori sedang. Tercatat parameter kualitas udara di angka PM2,5 sejak  30 Agustus 2023.

Mairizon menjelaskan jika melihat tren nilai ISPU untuk parameter PM10 dan PM2.5 (partikel debu ukuran 10 dan 2.5 mikrometer), terlihat sedikit peningkatan tren nilai ISPU sejak tanggal 1 Agustus 2023 dibandingkan tanggal 31 Agustus 2023.

"Hal ini berarti ada sedikit penurunan kualitas udara di Kota Padang khususnya terkait parameter partikulat atau debu," ucap Mairizon.

Menurut Mairizon, partikel debu ini dapat bersumber dari kebakaran hutan dan lahan yang berasal dari kota tetangga. Kegiatan membakar sampah di rumah atau jerami di pertanian, dan kendaraan di jalan raya, menurut dia juga menjadi pemicu.

Baca juga: Kecemburuan Hafshah, Putri Umar Bin Khattab yang Memicu Turunnya Ayat Alquran

"Untuk mengatasi dampak mulai terjadinya penurunan kualitas udara sebaiknya masyarakat memakai masker," ujar Mairizon.

Selain mengenakan masker, DLH Kota Padang mengimbau warganya untuk melakukan penanaman dan memelihara pohon. Karena pohon berfungsi mereduksi polusi udara. Selain itu, DLH juga mengimbau warga untuk selalu memelihara kendaraan bermotor, diantaranya melalui tune up rutin dan melakukan uji emisi kendaraan.

Diketahui, sejak beberapa hari ini intensitas hujan di Padang cukup rendah. Udara di kota tersebut panas. NASA mencatat, terdapat 141 titik api di Sumbar sepanjang Juli-Agustus kemarin.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler