Dokter di Aceh Mengaku Sering Kedatangan Pasien HIV LGBT

Hampir seluruh pasien yang dirawat sudah dalam kondisi HIV stadium 4.

ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/hp.
Ratusan mahasiswa dan ibu rumah tangga di Kota Bandung tercatat mengidap penyakit HIV/AIDS. (ilustrasi)
Rep: Fuji E Permana Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Reza Febriliant SpPD di Aceh mengaku sering mendapat pasien HIV. Di antara mereka yang terkena HIV ada yang penyuka sesama jenis atau LGBT. Dokter Reza juga mengaku kaget karena awalnya mengira kasus HIV di Aceh akan sedikit jumlahnya karena ada hukum syariah.

Baca Juga


Dokter Reza menyampaikan, memang tidak setiap hari bertemu pasien penyuka sesama jenis karena ada beberapa dokter internist. Tapi, setiap bulan ia merawat pasien HIV.

"Selama saya merawat pasien HIV, laki-laki mayoritasnya, untuk kepentingan epidemiologi HIV di sini, saya sering menanyakan dari mana terinfeksi HIV, dan jawabannya dari aktivitas seksual sesama jenis," kata Dokter Reza saat dihubungi Republika, Senin (4/9/2023).

Dokter Reza menceritakan, setiap bulan jumlah pasien HIV yang rawat inap tidak tentu jumlahnya. Tapi ada sekitar satu atau dua pasien HIV yang perlu dirawat inap setiap bulannya.

Menurut dia, hampir seluruh pasien yang dirawat sudah dalam kondisi HIV stadium 4, paling berat kondisinya, dan butuh perawatan yang ketat. "Tapi kalau di poli rawat jalan, tiap hari ya ada pasien HIV yang kontrol rutin ya, jumlahnya ya lumayan," ujar Dokter Reza.

Mengenai banyaknya pasien HIV, Dokter Reza mengatakan, ini memang fenomenanya. Dulu mengira kasus HIV di Aceh akan sangat sedikit karena ada hukum syariah. Tampaknya, jumlah kasus HIV di Aceh tidak kalah juga jumlah dengan kasus HIV di daerah luar Aceh.

"Yang menarik, sering kali mendapat (terkena HIV) dari pasangan seks sejenis ya, kalau di luar Aceh, lebih bervariasi," jelas Dokter Reza.

Mengenai banyaknya pasien HIV yang dia tangani, Dokter Reza mengatakan, memang tidak semuanya karena hubungan sesama jenis. Ada juga ibu rumah tangga yang terkena HIV dari suaminya. Tapi suami meninggal lebih dulu sehingga tidak diketahui status HIV suaminya.

Soal isu jumlah perceraian di Aceh, menurut Dokter Reza, banyak faktornya. Mungkin LGBT ini menjadi salah satu faktor terjadinya perceraian, tapi yang paling sering karena faktor ekonomi. "Butuh survei juga untuk ini, mungkin data yang lebih pas ada di kantor Kementerian Agama," ujar Dokter Reza.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler