Respons Permintaan Air Bersih, Personel Gabungan di Sukabumi Dikerahkan
Penyaluran bantuan air bersih kepada warga terus diupayakan.
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Permintaan bantuan air bersih di Kota Sukabumi, Jawa Barat, terus meningkat dari daerah terdampak kekeringan pada musim kemarau ini. Merespons permintaan bantuan air bersih ini, personel dari berbagai instansi dikerahkan.
“Hari ini BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Sukabumi bersama PMI (Palang Merah Indonesia) dan petugas damkar (pemadam kebakaran) menyalurkan air bersih kepada masyarakat di Kelurahan Sukakarya,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat Taupik, Senin (4/9/2023).
Penyaluran bantuan air bersih disebut dibantu juga oleh personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial, serta petugas Perumda Air Minum Tirta Bumi Wibawa Kota Sukabumi.
Menurut Novian, personel gabungan dikerahkan karena permintaan air bersih datang dari berbagai wilayah. Dengan dukungan personel gabungan ini, kata dia, diharapkan permintaan bantuan air bersih dapat direspons dengan cepat. Pasalnya, air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat.
Berdasarkan data BPBD Kota Sukabumi, hingga akhir Agustus 2023, dilaporkan ada sekitar 3.124 kepala keluarga (KK) atau 11.581 jiwa yang terdampak kekeringan atau kesulitan mendapatkan air bersih. Warga terdampak itu tersebar di enam kecamatan.
“Kekeringan berdampak di enam kecamatan dan 13 kelurahan,” ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami.
Kelurahan terdampak kekeringan itu berada di wilayah Kecamatan Lembursitu, Cikole, Baros, Cibeureum, Gunungpuyuh, dan Warudoyong. Untuk daerah terdampak kekeringan itu dilaporkan total sudah disalurkan 89.480 liter air bersih.